BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau menyatakan belum ada tanggal pasti terkait rencana penobatan gelar adat kepada Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo. Namun kedatangan presiden ke Riau kali ini, sebelumnya sudah direncanakan pada tanggal 24 November 2018 nanti.
Tadi Pak Kapolda juga datang ke sini, yang jelas, beliau melaporkan dalam rangka kedatangan presiden, harusnya kemarin kami berangkat sama-sama ke Jakarta, tapi belum ada isyarat dari Istana, jadi kita tunggu saja waktunya, tapi kalau tidak berubah lagi memang tanggal 24 ini, katanya, Jumat, 9 November 2018 di Pekanbaru.
Kedatangannya pada tanggal 24 November itu lebih kepada agenda penyerahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dan Perhutanan Sosial kepada masyarakat. Namun tidak menutup kemungkin di waktu demikian proses penabalan gelar adat dari LAM Riau akan dilakukan.
Kepada bertuahpos.com, saat ditegaskan kembali mengenai alasan pemberian gelar ke Jokowi, Wan Thamrin Hasyim menjelaskan tidak ideal jika dia yang dikomentari, sebab yang punya hajat adalah LAM Riau. Namun yang jelas, diantaranya begitu berjasa bagi Riau, mengenai pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai.
Baca: Soal Pemberian Gelar Adat Untuk Jokowi, Ini Alasan Plt Gubri
“Pertimbangan gelar, jangan tanya saya, tanya LAM Riau, mereka itukan independen, malah saya inikan anak buah dia (Jokowi) karena yang melantik saya itu presiden. Yang jelas saya sampaikan terima kasih untuk jalan tol,” sambungnya.
Namun Wan Thamrin Hasyim, kembali menegaskan ada 2 agenda penting yang akan dilaksanakan terkait kedatangan Presiden ke Riau. Pertama sebagai penobatan gelar adat. Kedua menyerahkan TORA, termasuk hak-hak Tanah Ulayat. “Kalau ada deklarasi, koalisi dan lain sebagainya, itu sudah bukan tanggung jawab Pemda lagi, tuturnya. (bpc3)