BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil dituding membuat kegaduhan dengan menyatakan ada kelompok radikal di Riau yang mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2019 ini. Kegaduhan ini bikin Ormas dan lembaga adat heboh dan menyebut tudahan itu tidak berdasar.Â
Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Ilyas Husti mengatakan, tuduhan Yaqut tidak berdasar karena hanya statement tanpa diikuti dengan data dan fakta. Hal semacam ini malah dikhawatirkan akan membuat resah di kalangan masyarakat.Â
Kata Ilyas, lain cerita jika tuduhan tersebut diarahkan pada perorangan. Sebab tidak menutup kemungkinan ada individu tertentu yang punya paham radikal. Kemudian mendukung ke salah satu Paslon Pilpres. Namun jika disebutkan kelompok, artinya ada kumpulan orang-orang radikal yang mengambil peran dalam masalah ini.Â
“Saya tidak setuju karena tuduhan itu tidak berdasar. Mana fakta dan datanya,” ujarnya, Senin, 14 Januari 2019 di Pekanbaru. “Kalau perorangan bisa jadi, saya juga tidak tahu. Masyarakat Riau juga tidak mau dituding seperti itu,” sambungnya.
Kisruh ini muncul karena tudingan yang menyeret-nyeret Riau. Ilyas kemudian menanyakan atas dasar apa pernyataan itu muncul. Justru hal seperti akan membuat kegaduhan dan merusak kedamaian pesta demokrasi. “Tidak boleh asal ngomong saja,” sambungnya.Â
Ilyas menegaskan, bahwa dia berbicara mengatasnamakan ulama. Jika tidak ada konsep dan tidak diikuti dengan data pasti. Semua pernyataan soal kelompok radikal tersebut dinyatakan tidak benar.
“Saya melihat selama ini Riau aman. Tidak ada gejolak-gejolak di Riau. Kita orang melayu, orang santun. Melayu identik dengan beragama, beretika, akhlak yang baik. Masa dituduh yang tidak-tidak. Kalau memang ada radikal, Riau ndak aman lah selama ini. Tapi kan aman aman saja,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Riau, Purwaji menyebut bahwa pernyataan Yaqut tidak lain hanya sebuah warning kepada masyarakat Riau untuk berhati-hati, sebab ada dugaan yang mengindikasikan pergerakan kelompok radikal yang mendukung kontestan Paslon Pilpres. “Itu hanya sebuah peringatan supaya masyarakat Riau hati-hati,” ujarnya seperti dilansir dari banyak media. (bpc3)Â