BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tingkah Ketum Golkar Setya Novanto begitu menyulut perhatian publik. Bahkan dikenal dengan “Drama 4 Babak Si Belut Senayan.” Upayanya menghindar dari jeratan hukum seperti sebuah serial seinetron yang dipertontonkan kepada publik, sehingga membuat perseteruannya dengan KPK menarik untuk terus diikuti.
Menurut Psikolog dari UIN Suska Riau, Harmaini S.Psi M.Si, Novanto sudah melakukan modifikasi perilaku dalam upaya meloloskan diri dari jeratan hukum.
“Bahkan dia melakukan modifikasi prilaku. Tidak tahu benar atau salahnya, tapi kita bisa melihat, mungkin yang dia lakukan itu adalah salah satu modifikasi prilaku seseoang untuk menghindari sesuatu, atau mencoba untuk tidak berhadapan dengan objek yang ditakuti,” katanya.
Hal ini dalam konteks psikis, lumrah ada disetiap manusia. Bagaimana upaya seseorang melakukan alternatif perilaku untuk mencoba menghindar dari sanksi fisik.Â
“Sebenarnya sanksi fisik itu kan tidak susah, yang susah itu kan sanksi sosial. Sanksi sosial cemeehan orang, kritik, kata-kata pedas. itu yang sulit, terkadang terniang-niang terus,” ujarnya.
Modifikasi perilaku yang dilakukan Novanto, salah satu cara untuk mengulur waktu. “Atau mencoba menarik diri karena kecemasan dan ketakutan tadi.Â
“Hal ini dilakukannya karena ketakutan, kecemasan yang luar biasa. Ketakutan yang ada pada dirinya ini adalah ketakutan yang tidak jelas,” kata Harmaini.
Seperti kabar yang beredar tambah Harmaini, bahwa KPK tidak bisa menjenguk. Ini menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang. Ada apa sebenarnya?Â
“Dengan seperti itu, asumsi masyarakat akan menjadi besar, dan mungkin saja asumsi dan kecurigaan masyarakat itu menjadi benar,” tambahnya. (mg3)