BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) rencananya akan melakukan aksi unjuk rasa Besok, Senin 10 September 2018. Aksi tersebut rencananya akan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam aksi tersebut, terdapat beberapa hal yang akan menjadi fokus tututan mahasiswa kepada pemerintah.
Menteri Hukum dan HAM Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM( UIR, Zamroni kepada bertuahpos.com, Minggu 9 September 2018 mengatakan bahwa salah satu hal yang akan menjadi tuntutan mereka adalah terkait permasalahan nilai tukar rupiah yang kian melemah terhadap dolar.
Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, mereka menganggap bahwa hal tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya pada bidang pertanian dan perkebunan.
“Dengan anjloknya nilai tukar rupiah berimbas pada berbagai sektor baik itu perekonomian, pertanian dan lainnya. Sehingga inflasi ini mengakibatkan rakyat menjerit, dimana harga jual hasil kebun dan pertanian tidak setara dengan kebutuhan. Apalagi bagi kami yang sebagian besar hanya berharap pada sektor pertanian,” ujarnya.
Bukan hanya permasalahan rupiah, hal lain yang menjadi tuntutan mereka adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih terus menjadi permasalahan Riau.
“Selanjutnya mengenai kabut asap yang sama-sama kita rasakan dua tahun kebelakang sejak kabut asap mulai hilang, dimana sebelum 2016 dipertengahan tahun kita selalu disambut dengan kabut asap. Dan sekarang mulai muncul kembali titik panas dan sebagian daerah sudah mulai merasakan keberadaan kabut asap ini,” tambahnya.
Baca juga:Â Besok Mahasiswa UIR Akan Demo
Selain rupiah dan Karhutla, mahasiswa juga akan menyampaikan tuntutan mengenai permasalahan korupsi yang dilakukan oleh sejumlah pejabat tinggi di Provinsi Riau, termasuk juga kasus korupsi PLTU Riau 1.
“Perihal korupsi, sudah sama-sama kita ketahui Riau di kanca nasional menorehkan prestasi korupsinya kenapa karna bisa kita lihat Gubernur Riau selama tiga periode berturut-turut selalu menorehkan kultur ini. Sehingga kultur hattrick ini menjadi momok bagi masyarakat Riau. Apalagi sekarng lagi hangat perihal kasus korupsi PLTU Riau 1,” pungkasnya. (bpc11)