BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof. Dr. HM. Nazir Karim, MA, berpendapat memang sejatinya masyarakat, Muslim khususnya di Riau paham mengenai konsep bernegara dalam Islam. Idealnya memang umat muslim tidak menyia-nyiakan kesempatan pemilu untuk memilih pemimpin.
“Tapikan masyarakat juga punya pandangan masing-masing. Jika masyarakat melihat dari calon presiden yang ada saat ini tidak berkenan di hati mereka, ya memang sulit juga bagi kita untuk memaksa,” ungkapnya kepada bertuahpos.com, di Pekanbaru, Jumat, 29 Maret 2019.
Nazir menyebut, lain cerita jika memang masyarakat menyatakan diri bahwa mereka tidak mau ikut dalam bernegara, itu baru sebuah kesalahan dalam prinsip pandangan Islam yang dimaksud. Padahal dari sejak awal seluruh umat muslim sudah menyatakan komitmen untuk ikut dalam bernegara.
Dia menambahkan, di negara ini adalah tempat bagi umat Muslim untuk melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan, artinya, umat Muslim juga punya kewajiban untuk membuat negara maju dengan cara memilih pemimpin yang baik.
“Tapi kalau umpamanya masyarakat berpendapat dari calon yang ada tidak ada yang berkenan bagi mereka, ya mau bagaimana lagi. Itu juga bagian dari hak-hak mereka (masyarakat),” ungkapnya.
Belakangan tengah mencuat wacana MUI mengharamkan Golput. Hal ini sudah diperkuat dengan fatwa MUI yang sudah ditetapkan berdasarkan ijtima ulama di Padang Panjang beberapa tahun lalu. Memilih pemimpin merupakan bagian dari konsep bernegara. Itulah alasan mengapa MUI mengharamkan Golput. (bpc3)