BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Golkar dan PKS sama-sama partai besar, meski ideologi di partai ini bertolak jauh. Namun jelas masuknya tahun politik, apapun partainya bisa terseret dalam isu negatif.Â
Partai Golkar kini sedang menghadapi ‘badai’ itu. Akibat ulah Ketum Golkar Setya Novanto yang kembali terseret dalam korupsi mega proyek e-KTP sedikit banyak membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai itu turun.Â
Selain Golkar, PKS juga punya basis kuat dan mengakar. Partai ini terkenal dengan kesolidannya. Ideologi PKS sebagai partai islam-nasionalis, menjadi magnet tersendiri untuk merebut rasa simpati masyarakat.
Namun bagaimana jika seandainya Novanto itu dari PKS, bukan dari Golkar?Â
“Hancur. Karena nilai ideologi mereka rusak jika ada kader yang berbuat dan bersikap seperti Novanto,” kata Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau Aidil Haris MIKom, kepada bertuahpos.com, Jumat (17/11/2017).Â
Dia menambahkan, untuk partai PKS misalnya, publik melihat tidak hanya sebatas politis saja, tapi karder partai diamati hinga pada sikap dan perilaku. Ketiha hal ini tidak bisa terjaga dengan baik, maka habislah PKS di mata publik.Â
Baca:Â Kecelakaan, Pengacara Sebut Setya Novanto Gegar Otak
“Berbeda dengan Golkar. Selama ini juga banyak kader Golkar terlibat korupsi, tapi partai itu tetap populer. Apalagi di daerah,” katanya.Â
Setiap partai punya ideologi, sehingga membuat mereka dikenal masyarakat. PKS membawa wajah yang islami ke publik, dengan demikian sikap dan perilaku kader diawasi publik dengan itu.Â
Sangat jauh berbeda dengan Golkar pasca Novanto ditetapkan sebagai tersangka, meskipun pengaruh itu ada tapi tidak signifikan. (bpc3)