BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tak kunjung mendapat rasa aman, masyarakat mengancam akan membunuh sendiri harimau sumatera di Indragiri Hilir yang telah menyebabkan dua orang tewas.
Ancaman ini dilakukan masyarakat saat ramai-ramai mendatangi Posko Tim Resque Penyelamatan Konflik di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau, Senin 12 Maret 2018.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala BBKSDA Riau, Suharyono. Dia mengatakan masyarakat mendesak tim rescue untuk berupaya semaksimal mungkin dalam mengevakuasi harimau sumatera yang diberi nama Bonita tersebut.
Selain akan mengancam mencari dan membunuh langsung harimau tersebut, masyarakat juga memberikan tenggat waktu kepada tim rescue untuk segera mengevakuasi Bonita selama 7 hari. Terhitung mulai 12 Maret 2018 hingga tanggal 20 Maret 2018.
“Dalam surat tersebut masyarakat juga meminta perusahaan yang ada di sekitar lokasi, PT Tabung Haji Indo Plantation,(THIP) untuk ikut aktif menyelesaikan konflik harimau dan manusia ini,” tuturnya.
Mendapat desakan tersebut, Suharyono menghimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
“Kita himbau masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri,” ujar Suharyono.
Suharyono juga berpesan, agar masyarakat tidak bertindak dikarenakan adanya dorongan dari beberapa pihak yang memang menginginkan hewan buas tersebut mati
“Kami himbau masyarakat jangan mau ditunggai pemburu, dalam hal ini pemburu liar. Masyarakat jangan mau terprovokasi untuk membunuh harimau,” himbau Suharyono.
Seperti yang diketahui, hingga kini telah ada dua orang yang menjadi korban keganasan hewan yang juga diperkirakan terancam punah tersebut. Terakhir, Yusri seorang buruh bangunan menjadi korban usai bertemu dengan harimau sumatera tersebut. (bpc9)