BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Terorisme semakin marak terjadi beberapa hari belakangan, seperti yang terjadi di Bandung kemarin, Senin (27/2/2017). Bagaimana dengan perkembangan teroris di Riau? Menurut Fakhri Usmita (40) salah satu kriminolog yang ada di Pekanbaru, Provinsi Riau saat ini hanya sekedar menjadi jalur transit dan rekrutment saja.
Hal ini diutarakannya kepada kru Bertuahpos.com, Selasa (28/2/2017). “Untuk terorisme di Provonsi Riau belum mengarah ke radikalisme atau kekerasan seperti peledakan bom bunuh diri dan semacamnya,” ujar Fakhri Usmita yang juga menjabat sebagai sekretaris program studi Kriminologi Universitas Islam Riau (UIR).
Baca:Â Teror Bom Panci, Ada Puluhan Toko Jual Bahan Kimia di Pekanbaru
Selain itu, pria kelahiran Aceh Tengah ini juga menjelaskan untuk potensi terorisme di Riau tujuannya belum sekarang. “Potensinya ada. Namun Provinsi Riau baru sekedar jalur transportasi dan pelarian saja. Ini dikarenakan penyebaran penduduk belum rata, sehingga ada daerah yang relatif sepi yang bisa dimanfaatkan teroris untuk melakukan rekrutmen,” ujarnya.
Fakhri Usmita juga berpendapat saat ini masyarakat di Provinsi Riau  hampir seluruh masyarakatnya mengarah ke individualisme. “Untuk di daerah kota-kota urban yang ada di Riau saat ini hampir seluruh masyarakatnya tidak lagi saling mengenal ke tetangganya. Sehingga ini menyebabkan teroris yang berasal dari luar Riau memilih Provinsi Riau menjadi daerah transit mereka, untuk pelarian,” ujarnya.
Baca:Â Bom Meledak di Bandung, Pelaku Kritis Tertembak
Selain itu, pria lulusan Universitas Indonesia ini juga menjelaskan daerah rawan yang ada di Riau ialah di Pelalawan. “Sudah ada warga Pelalawan yang tertangkap di Singapura mau ke Turki untuk masuk ISIS. Ini menunjukkan aktivitas rekrutmen ada disana. Bahkan teroris yang sudah cukup dikenal seperti Nurdin M. Top, istrinya juga merupakan orang Rokan Hulu asli. Aktivitasnya ada, cuma di Riau baru sebatas penyebaran paham saja,” terang Fakhri Usmita.
Penulis: Teguh Asrin