BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Beredarnya spanduk penolakan gerakan Riau Deklarasi #2019GantiPresiden, ditanggapi dengan santai oleh panitia penyelenggara.
Muhammad Khalid Tobing salah seorang panitia kepada bertuahpos.com mengatakan, meskipun spanduk penolakan beredar, kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden akan tetap dilaksanakan.
“Kami akan terus mengadakan deklarasi tersebut, karena gak ada yang salah dari kegiatan tersebut. Tidak ada yang salah dengan hukum, bahkan kegiatan ini dilindungi hukum kebebasan berpendapat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Panglima Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru tersebut.
Lanjut Khalid, dirinya menilai spanduk penolakan yang beredar tersebut, justru dapat menimbulkan datangnya konflik.
“Isi spanduknya gak bersahabat, bahkan profokatif yang justru bisa menimbulkan perpecahan. Suatu hal yang tidak kami inginkan,” tutur Khalid, Sabtu 18 Agustus 2018.
Khalid menambahkan, seharusnya spanduk penolakan gerakan deklarasi #2019GantiPresiden tidak beredar di sudut Kota Pekanbaru.
“Silahkan untuk pendukung Presiden Jokowi membuat gerakan serupa. Kalau mau buat gerakan #Jokowi2Priode atau apalah itu, silahkan buat. Itu hak mereka, kami tidak akan mempermasalahkan dan menolaknya. Tapi tolong, kalau kami ingin membuat deklarasi #2019GantiPresiden, jangan dihalang-halangi juga,” pungkas Khalid.
Baca:Â Heboh Spanduk dan SMS Penolakan Deklarasi #2019GantiPresiden di Riau
Seperti yang diberitakan sebelumnya, beberapa hari belakang terpasang beberapa spanduk penolakan gerakan deklarasi #2019GantiPresiden. Tidak hanya spanduk, beberapa masyarakat juga mendapat sms penolakan serupa yang tidak diketahui pengirimnya.
Sementara, seperti yang diketahui, gerakan #2019GantiPresiden di Riau akan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2018 mendatang. Bertempat Tugu Pahlawan Jalan Diponegoro Pekanbaru, Presidium Gerakan #2019GantiPresiden tingkat pusat bahkan juga menyatakan diri akan hadir, salah satunya Ustazah Neno Warisman dan musisi Ahmad Dani. (bpc9)