BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Harimau pemangsa manusia yang bernama Bonita telah menyebabkan siswa SD di Pelangiran, Inhil terpaksa diliburkan selama 2 bulan ini.
Kepala Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang Kanan, Inhil, Sarayo mengatakan warga tidak berani untuk membiarkan para anaknya pergi sekolah, meski pun jarak sekolah sangat dekat dengan rumah warga.
“Tak ada yang berani. Sekolah itu 100 meter dari rumah, tidak ada yang berani,” kata Sarayo kepada wartawan, Kamis 15 Maret 2018.
Tidak hanya sekolah, aktivitas warga dalam mencari nafkah juga telah terganggu selama 2 bulan ini.Â
“2 bulan kami tak tenang mencari nafkah. Kami khawatir menjadi korban harimau yang masih berkeliaran itu,” demikian terang Kepala Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang Kanan, Inhil, Sarayo pada Kamis 15 Maret 2018 kepada wartawan.
Sarayo mengatakan dusunnya yang mempunyai 90 kepala keluarga. Dilanjutkan Sarayo, kebanyakan dari warganya mempunyai mata pencaharian sebagai pencari ikan di aliran sungai.
“Sekarang, bagaimana kami bisa mencari ikan kalau harimau itu masih berkeliaran?” lanjut Sarayo.
Sementara itu, Kepala BKSDA Riau, Suharyono mengatakan akan segera melumpuhkan Bonita dengan peluru bius. Sebelumnya BKSDA berusaha menjerat Bonita dengan perangkap dan memberi umpan makanan yang dicampur dengan obat bius. Namun hasilnya nihil.
“Pada tahap ketiga, kami sudah mempersiapkan peluru tajam dengan dosis bius yang tinggi untuk melumpuhkan Bonita,” katanya dalam pertemuan penanganan konflik harimau dengan warga di Aula Kantor PT THIP Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang, kemarin.
Suharyono menegaskan proses yang dilakukan BKSDA terhadap Bonita ini bukan berarti pihaknya lebih mendahulukan harimau ketimbang keselamatan masyarakat. Langkah ini diambil agar individu Bonita bisa diobservasi
Sementara itu, Kapolres Inhil AKBP Christian Rony akan membentuk Posko Siaga, yang dilengkapi dengan penembak jitu. “Kami akan bentuk tim yang terdiri dari penembak jitu untuk membantu penanganan kasus Bonita,” katanya. (bpc2)