BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Operasi Ketupat kembali digelar oleh seluruh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia, untuk melakukan pengamanan pada Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah tahun ini.Â
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Pol Tito Karnavian kepada seluruh jajaran kepolisian menekankan, terdapat 4 poin target yang akan menjadi fokus pengamanan dalam Operasi Ketupat yang dilakukan oleh seluruh jajaran kepolisian di tahun 2018 ini.Â
Keempat poin target pengamanan tersebut disampaikan oleh Danrem 031/Wirabima Kolonel Inf Sonny Aprianto dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018 Rabu pagi tadi, 6 Juni 2018.Â
“Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan operasi pada tahun 2017, disertai analisis potensi gangguan Kamtibmas hingga 2018. Dari evaluasi tersebut, setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai,” katanyaÂ
Poin pertama yang menjadi fokus dalam target pengamanan Operasi Ketupat 2018 adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan selama Hari Raya Idul Fitri.Â
“Kerawanan pertama yaitu stabilitas harga serta ketersediaan bahan pangan. Pada tahun ini, potensi kerawanan masih berkisar pada permasalahan distribusi pangan, penimbunan bahan makanan, maupun pelaku usaha negatif yang menjual harga pangan di atas harga yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dan langkah pro aktif dari stakeholder terkait,” jelasnya.Â
Selanjutnya yaitu kelancaran dan keselamatan arus mudik serta arus balik lebaran. Kapolri, melalui Danrem 031 wirabima mengatakan bahwa terdapat 6 lokasi titik kemacetan pada jalur utama arus mudik lebaran tahun ini.Â
“Sehubungan dengan itu, saya menekankan kepada setiap personel agar bener-bener melakukan pemantauan secara cermat, serta mengoptimalkan pelayana pada 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu dan 12 pos ceck poin dalam penyelenggaraan operasi,” tambahnya.Â
Baca:Â Polda Riau Turunkan 1.399 Personel Laksanakan Operasi Ketupat Muara Takus 2018
Poin ketiga dalam target utama pengamanan Operasi Ketupat 2018 adalah potensi terjadinya bencana alam, serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.Â
“Untuk itu saya menekankan kepada seluruh personel dapat lebih mengambil langkah untuk menekan tindakan tersebut,” katanya.Â
Poin keempat yang menjadi target pembangunan adalah ancaman tindak pidana terorisme. Seperi diketahui, belakang, ancaman terorisme semakin membuat masyarakat khawatir. Pada beberapa pekan terakhir, pelaku terorisme bahkan sempat melakukan penyerangan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Polda Riau.Â
“Ancaman tidak pidana terorisme.Â
Guna mengantisipasi tindak terorisme, saya menekankan kepada seluruh Kasat wilayah untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas,” tambahnya.Â
Seperi diberitakan sebelumnya, Operasi Ketupat 2018 akan dimulai oleh seluruh jajaran kepolisian di Indonesia pada 7 Juni 2018. Operasi tersebut akan dilakukan selama 18 hari, yakni hingga tanggal 24 Juni 2018 mendatang. (bpc11)