Wakaf, yang merupakan bagian dari syariat Islam, diakui sebagai bentuk bisnis berkelanjutan yang membawa kemaslahatan umum dan keberkahan bagi umat manusia secara global. Prinsip wakaf juga dianggap sebagai misi rahmatan lil’alamin yang harus terus dikembangkan demi kepentingan umat secara internasional.
Sekretaris Jenderal Bidang Ekonomi dan Bisnis Nusantara, Prof. Dr. Sofyan Siroj AW, LC., MM., Ph.D., yang mendampingi Sultan Diraja Airtiris Melayu Kampar, menyatakan bahwa pelaksanaan nota kesepahaman (MoU) antara Diraja Airtiris Melayu Kampar dengan Global Waqf Conference (GWC) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) diharapkan dapat terlaksana di Istana Hinggap Darur Rahmad, Pekanbaru.
“Insya Allah, pelaksanaan MoU ini akan berlangsung di istana pada waktu yang telah ditentukan, dan diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat kerjasama perwakafan di tingkat Nusantara dan dunia,” ungkap Prof. Sofyan.
Guru Besar Al-Azhar Cairo ini juga berharap bahwa Sultan Diraja Airtiris Melayu Kampar bisa berperan sebagai konsultan dan penasihat dalam bidang ekonomi Nusantara, guna mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis wakaf yang berkelanjutan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya:
– Dt. Dr. Mohd. Ghazali Md. Noor, Pendiri Global Waqf Conference (GWC)
– Prof. Emaritus Dr. Barjoyai Bardai, Pakar Ekonomi Islam dan Keuangan
– Prof. Dr. dr. Nana
– Prof. To’ Puan Dr. Nor Asiah Mohamed, Wakil Presiden iWAQF/IIUM
– Dr. Mohd Noor Ropiah, Mantan VP UDA Holdings (Property Development)
– Dr. Salehuddin Dahlan, Sekretaris iWAQF
– Rizal Kamaruzaman, Sekretaris Eksekutif WZWF
– Takyyudin Yahya, IDB KL
– Assoc. Prof. Dr. Yazis Mohd Isa, UniRazak/GWC
– Prof. Dato Seri Dr. Fadil Omar
– Dt. Rusli Latief dan sejumlah tokoh lainnya.