BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon meminta Jokowi tegur keras Mendikbud, Nadiem Makarim.
Hal itu terkait dengan mundurnya Muhammadiyah dan NU serta PGRI dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
POP adalah program Kemendikbud untuk memberikan pedampingan dan pelatihan kepada guru yang melibatkan organisasi masyarakat.
Menurut Fadli dalam keterangan persnya, POP Kemendikbud ini mempunyai sejumlah kejanggalan. Termasuk didalamnya belum ada payung hukum, serta pagu anggaran yang mencapai Rp596 miliar di tengah kondisi pandemi.
“Proses seleksinya juga bermasalah. Saya membaca organisasi besar awalnya tak ikut seleksi, tapi diminta ikut dua hari sebelum penutupan,” terang Fadli Zon.
“Ada kesan organisasi massa besar diajak hanya untuk melegitimasi semata program ini,” tambah dia.
Selain itu, Fadli juga menyorot sejumlah masalah lain, seperti terpilihnya Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation yang diduganya ada konflik kepentingan.
Atas semua masalah itu, Fadli meminta Kemendikbud menghentikan program ini.
Dia juga menegaskan Presiden Jokowi harus tegur keras menterinya, dalam hal ini Nadiem Makariem sebagai Mendikbud. (bpc4)