BERTUAHPOS.COM — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan kekhawatirannya terkait deflasi yang terus terjadi di Indonesia selama lima bulan berturut-turut.
Deflasi ini dipicu oleh turunnya harga sejumlah komoditas pangan strategis, yang dapat membawa kerugian bagi petani dan pengusaha, terutama di sektor hortikultura seperti cabai dan bawang.
“Dulu, ketika saya bicara tentang barang terlalu murah, banyak yang tidak setuju. Sekarang, hal itu terjadi. Jika harga terlalu murah, risikonya bisa menyebabkan kebangkrutan,” ujar Zulkifli Hasan, saat menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Kamis 10 Oktober 2024.
Zulhas menekankan bahwa harga komoditas pangan yang terlalu rendah lebih sulit diatasi dibandingkan inflasi. Deflasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan kebangkrutan di berbagai sektor, terutama bagi petani dan peternak.
“Kalau harga telur dan ayam terlalu murah, orang bisa langsung bangkrut. Namun, kalau harga tinggi, masih bisa ditekan dengan bantuan dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, RI Alami Tekanan Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% pada September 2024, menjadikannya deflasi kelima secara berturut-turut.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tercatat sebesar 1,84% year on year (yoy), pertama kalinya sejak Desember 2021 inflasi berada di bawah 2%.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa inflasi inti tumbuh 2,09% (yoy) pada September 2024, sementara inflasi harga pangan tumbuh hanya 1,43%, turun signifikan dari bulan sebelumnya.
Deflasi berkepanjangan juga memengaruhi pedagang di pasar tradisional. Ketua Asosiasi Pasar Rakyat Seluruh Indonesia (Aparsi), Suhendro, menyatakan bahwa omzet pedagang pasar rakyat mengalami penurunan drastis selama lima bulan terakhir akibat deflasi dan turunnya daya beli masyarakat.
“Kondisi ekonomi yang memburuk menyebabkan masyarakat lebih hati-hati dalam belanja, yang berdampak langsung pada penghasilan pedagang pasar,” ujarnya.
Suhendro menambahkan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pasar rakyat adalah menjadikannya destinasi wisata.
Aparsi pun berharap pemerintah pusat dan daerah dapat mendukung pasar rakyat agar tetap bertahan di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Menjelang transisi pemerintahan baru, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya rencana jangka pendek untuk menangani deflasi.
Pemerintah, di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto, diharapkan dapat memberikan stimulus ekonomi seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan sosial untuk membantu kelas menengah dan pelaku usaha yang terdampak.
“Stimulus ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dan menghindari risiko deflasi yang lebih parah,” tutup Zulhas.***