BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Peringatan Hari Bumi 2024 mengusung tema “Planet vs Plastik.”
Sebuah tema yang berisi “peringatkan” kepada seluruh manusia di planet ini agar lebih sadar dalam upaya antisipasi ancaman sampah plastik demi kelangsungan Bumi di masa depan.
Urgensi inilah yang mendasari WALHI Riau bersama Wanapalhi STMIK AMIK, Mapala Suluh FKIP UNRI, Kaliptra Andalas, Kelompok Diskusi Kalistra, Paradigma RI, dan masyarakat di sekitar Gang Anggur II Jalan Belimbing, Kelurahan Wonorejo, melukis pesan penyelamatan bumi.
Kegiatan ini berlangsung dua hari.
Hari pertama, peserta melukis dasar berupa tulisan dan gambar seputar isu sampah plastik yang menjadi persoalan terdekat manusia.
Hari kedua, dilanjutkan dengan melukis bagian-bagian gambar dengan warna kreasi masing-masing.
Manusia sebagai wali bagi spesies dan komponen ekosistem lain (guardians of the environment) — adalah yang paling bertanggung jawab untuk menurunkan timbunan sampah plastik, karena sulit terurai dan berubah menjadi kecil (mikroplastik) — partikel yang menjadi kontaminan hingga polutan pencemar.
Mikroplastik, tentu sangat berbahaya bagi lingkungan dan berdampak buruk terhadap biodiversitas, ekosistem (air, tanah, dan laut), kesehatan manusia, hingga perubahan iklim.
Rezki Andika, Staf Fasilitasi dan Pendampingan Legalitas Wilayah Kelola Rakyat WALHI Riau menyebut pesan penyelamatan bumi, penyelamatan lingkungan, hingga solidaritas terhadap beragam tuntutan keadilan masyarakat harus dituangkan dalam beragam ruang, termasuk seni.
“Hari Bumi kali ini kami gunakan ruang seni dalam menyampaikan pesan penyelamatan bumi dan lingkungan hidup. Melukis di tembok dengan pesan-pesan tersebut. Salah satu pesannya tentang ancaman sampah plastik terhadap kehidupan kita,” katanya.
Tiga ruas tembok yang berada tepat di pintu masuk Gang Anggur II Jalan Belimbing tersebut juga dilukis keanekaragaman hayati di ekosistem hutan dan laut.
Lalu, ada satu pesan yang bertuliskan “we have only 1 earth.” Desain awal mural ini dibantu oleh Ibnu Shem, salah satu seniman Pekanbaru.
Sakinah Imasyah Dira, perwakilan dari Wanapalhi STMIK Amik Riau, menambahkan pesan penyelamatan bumi merupakan pesan bagi seluruh umat manusia untuk ambil bagian dalam upaya memastikan bumi tetap sehat dan layak untuk diwariskan untuk generasi berikut.
Hal kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik dan beralih dengan menggunakan kantong kain yang dapat digunakan berulang adalah cara bijak untuk mencintai bumi kita.
“Pada mural ini kami juga menggambar keindahan dan keanekaragaman laut yang diancam sampah plastik. Melalui gambar ini kami menyampaikan pesan, keindahan laut juga mengandung beragam sumber kehidupan, seperti pangan, oksigen, sumber mata pencaharian, hingga sumber obat-obatan diancam perilaku buruk manusia yang tidak dapat mengendalikan penggunaan produk plastik. Sampah yang tidak terurai ini mengancam kebutuhan pangan, hasil pangan, hingga keamanan ekosistem laut secara umum,” tuturnya.
WALHI Riau pada Hari Bumi 2024 juga mengingatkan kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk segera membenahi sistem pengelolaan sampah.
Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 262/Pdt.G/2021/PN Pbr harus dijadikan pengingat Pemerintah Kota Pekanbaru memandang urgensi perbaikan tata kelola pengelolaan sampah, terlebih putusan tersebut berangkat dari gugatan masyarakat.***