Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali dengan menjadikan sumpah perjanjianmu sebagai alat penipu diantaramu.Â
(QS: An-Nahl: 92)Â
BERTUAHPOS.COM – Tiba-tiba dari luar kamar terdengar suara ayahnya yang penuh keheranan. “Apa yang terjadi wahai Raithah?” ibunya bergegas keluar kamar untuk memberi kabar yang menggembirakan itu kepada Amru, suaminya.Â
“Raithah akan kawin beberapa hari lagi.” kata Istrinya. Mendengar ucapan itu, wajah Amru memerah dengan penuh amarah dia bertanya. “Bagaimana mungkin Raithah akan kawin sedang peminangnya tidak melalui aku,” ucapnya dengan suara teriakan.Â
“Tidak soal, ya Amru,” jawab Istrinya. Ternyata jawaban ini semakin membuat dia berang. Dengan keras ditamparnya wajah wanita itu, sehingga terpental di tengah kamar.Â
“Ibu… Ibu…” Raithah menjerit.Â
Lalu Ibu Raithah berkata. “Engkau salah paham, ya Amru.”Â
Baca:Â Ramadan Bersama Wanita, Raithah Si Perempuan Dungu (Bagian 2)
Amru bertambah marah. Dengan rasa penuh geram dia bertanya. “Aku paham dengan apa yang kamu maksud. Kamu berniat ingin membeli suami untuk anakmu tanpa musyawarah dengan ku, kan?”Â
Tentu saja ucapan ayahnya yang sinis itu bagai sembilu melukai hati ibu Rathiah. Ibunya terpana mendengar tuduhan itu, lalu dia berusaha menjelaskan. “Ya Amru, aku hanya menyamaikan apa yang diucapkan oleh dukun wanita dari Thaif.”Â
Barulah Amru sadar kalau sesungguhnya dia telah salah paham. Dengan rasa menyesal dia mendekati anaknya, tapi Raithah menolak. Sambil menggerutu dia berkata. “Tidak. Aku tidak percaya kalau hal itu akan terjadi. Alu tidak percaya,” ujarnya.Â
Baca:Â Ramadan Bersama Wanita, Raithah Si Perempuan Dungu (Bagian 1)
Ayah dan ibunya menghampiri Raithah untuk membesarkan hatinya. “Percayalah anakku. Dukun wanita dari Thaif itu tidak mungkin berdusta, dan tidak pernah salah,” ucap sang Ibu. Sebenarnya mereka juga meragukan ucapan dukun wanita itu. Namun mereka menjaga ucapannya untuk menghibur dan menenangkan hati anaknya. (bpc3)Â
Sambungan cerita akan tayang setiap waktu duha, sepanjang bulan Ramadan.Â
Dikutip dari buku : Al-Qur’an Bicara WanitaÂ
Penulis Buku: Jabir Asysyaal.Â
Penerbit: Gema Insani PressÂ
Tahun: 1988