BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kalau tak ada mitos bukan orang Indonesia namannya. Hari ini 21 Maret 2018, Ekuator Bumi, termasuk sebagian wilayah Indonesia, akan mengalami hari tanpa bayangan.
Ini fenomena langka sebab Matahari akan melintas tepat berada di atas garis ekuator (khatulistiwa) atau equinox. Maka hampir setiap fenomena alam selalu ada mitos yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk di hari tanpa bayangan.
Mitosnya, telur akan lebih mudah berdiri dan mengikuti arah matahari pada siang hari. Sebagian masyarakat percaya bahwa pada hari ini telur ayam akan dimasuki oleh mahluk halus. Mereka bersembunyi di dalam telur itu untuk menghindari sinar mata hari. Karena pada hari tanpa bayangan matahari menebar kekuatan supernya sehingga bisa membunuh makhluk-makluk gaib ini.
Di Negara-negara eropa misalnya. Antara matahari dangan makluk gaib seperti dua sisi magnet yang saling berlawanan. Kepercayaan ini banyak dikupas dalam film-film bernuansa mistik seperti drakula. Sedangkan di negeri cina, vampire juga takut dengan cahaya matahari. Sedangkan di Tanah Air sendiri, mitos gaib seperti ini juga hampir sama. Setan akan pergi bersembunyi ke tempat-tempat gelap, seperti goa, rumah kosong untuk menghindar dari cahaya matahari.
Pada momentum, hari tanpa bayangan ini, maka semua makhluk halus itu bersembunyi dalam telur. Membuat telur berdiri jika terkena cahaya matahari karena kekuatannya. Makhluk halus yang bersembunyi dalam telur berusaha keras melawan kekuatan itu sampai membuat telur lebih mudah untuk berdiri sendiri.
Hari ini fenomena tahunan equinox akan terjadi. Fenomena ini terjadi saat Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Pada momen ini seluruh tempat di Bumi akan mengalami durasi siang dan malam yang sama, masing-masing 12 jam.
Fenomena Matahari berada tepat di atas ekuator ini jamak dikenal Hari Tanpa Bayangan. Sebab saat tepat di atas ekuator, matahari berada tepat di atas kepala, akibatnya dalam beberapa saat benda tidak memiliki bayangan.
Pada tahun lalu, mitos telur ini berembus. Sama saja dengan isu gelombang panas, ilmuwan ramai membantahnya. BMKG menjelaskan, telur mentah memang sulit berdiri tegak karena cairan di dalamnya. Sedangkan telur matang lebih mudah berdiri tegak.
Baca:Â Fenomena Alam 21 Maret: Indonesia Tanpa Bayangan
Di Pontianak, tahun lalu ini benar terjadi. Telur bisa berdiri sendiri pada saat matahari tegak di atas kepala. Menurut Peneliti Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto, menjelaskan, telur tegak bisa dilakukan tiap hari di Pontianak, tak perlu harus menunggu momentum equinox.
Soal telur tegak di Pontianak ini, sangat berhubungan dengan posisi Pontianak yang berada di tengah garis bumi utara dan selatan. “Jadi lebih mudah menempatkan telur secara seimbang, jadi bisa berdiri,” ujarnya. Sedangkan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan telur berdiri tegak akibat pengaruh gravitasi bumi.
Untuk diketahui, Equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana Matahari melintasi garis khatulistiwa. Fenomena tersebut secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yakni pada 21 Maret dan 23 September. (bpc3)