BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Amalan puasa terkadang tidak membuat seseorang menjadi lebih baik. Padahal Allah menjanjikan kepada umatnya, bahwa Ramadan menjadi momentum untuk memperbaiki diri.Â
Namun masih ada orang dengan puasa sepanjang hari selama sebulan penuh di bulan Ramadan, namun ternyata tidak memberikan efek terhadap prilaku kepribadiannya menjadi lebih baik.
“Salah satu penyebabnya lantaran muslim itu tidak masuk dalam Islam secara kaffah (totalitas). Sehingga terdampak terhadap perilakunya, yang tidak menjadi lebih baik, walaupun dia taat menjalankan ibadah puasa,” kata Ustaz Zulkifli dalam tausiahnya.Â
“Masuklah kalian ke dalam Islam secara total jangan separuh-separuh. Puasa dilaksanakan, tapi ekonomi Islam tidak dilaksanakan, politik Islam tidak diikuti, hukum Islam diabaikan, dan sosial kemasyarakatan sesuai dengan syariat islam malah ditinggalkan,” sambungnya.Â
Dia menjelaskan, ketika Allah memanggil orang beriman untuk berpuasa maka semuanya bangkit. Tapi ketika Allah melarang untuk jangan makan riba mulai banyak alasan. Padahal itu juga diperintahkan kepada orang-orang yang beriman.
Ustaz Zulkifli menyebut bahwa ada banyak umat muslim yang menjalankan syariat Islam dengan cara tebang pilih. Padahal semua perintah itu diturunkan Allah di pundak semua umat muslim. Oleh sebab itu, jangan heran jika masih ada orang Islam tapi perilakunya tidak baik. Dan untuk memperbaiki itu tidak cukup hanya dengan puasa. Sebab Islam sendiri belum ditegakkan secara kaffah.Â
Dalam perintah berpuasa di bulan Ramadan, maka Allah mengumpulkan semua ibadah yang jika itu dikerjakan selama Ramadan maka akan dinilai dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Tujuannya tidak lain untuk menjadikan seseorang bertakwa.Â
“Oleh sebab itu, bersegeralah kalian untuk mendapatkan pertolongan Allah dan masuklah ke dalam surga Allah yang disiapkan untuk orang yang bertakwa. Tujuan dari puasa itu adalah takwa,” sambungnya.Â
Dia menjelaskan, diantara tanda-tanda orang yang bertaqwa indikatornya gemar memberi, baik ketika lapang maupun ketika sempit. Kedua mampu menahan marah. Ketiga mudah untuk memaafkan orang lain yang berbuat salah kepadanya. Keempat dia menjadi orang yang muhsin (baik). (bpc3)