BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dalam kehidupan, kadang kita salah dalam menempatkan sesuatu, terlebih pada hal mengenai cinta.Â
Berbicara tentang cinta, tentu kita tidak ingin salah untuk menempatkannya bukan? Dalam hal ini Ustazah Linda menyebutkan, bahwa cinta dalam Islam memiliki tingkatan. Sebelum pada tingkat pertama, sebaiknya kita mengetahui tingkatan yang paling bawah agar dapat menerapkannya dengan tepat.Â
Lalu, apa sajakah tingkatan tersebut? Ada enam tingkatan cinta dalam Islam, diantaranya:Â
Pada tingkatan keenam, ada Al’alaqoh atau kecendrungan yaitu rasa cinta kepada materi dan segala sesuatu selain manusia (bukan manusia). Tujuannya hanya untuk mengambil manfaatnya saja (pemanfaatan). Contohnya, rasa cinta kepada kucing, ikan hias, tanaman, dompet, handphone, tas atau benda lainnya yang bisa dirasakan manfaatnya.
Di tingkat kelima ada Al’affu atau simpati, ditujukan kepada seluruh manusia dengan tujuan untuk berdakwah kepada mereka. Rasa ini lebih kepada rasa kemanusian dan kepedulian bagi seluruh manusia, baik yang non muslim atau pun yang muslim.
Ashobabah atau empati. Empati yang dimaksud ini ditujukan untuk seluruh muslim (orang islam) dengan tujuan untuk ukhuwah (persaudaraan). Jadi setiap orang muslim baiknya kita eratkan untuk ukhuwah. Apa yang sedang mereka rasakan kita sesama Muslim juga merasakan. Maka rasa empati ini kita letakan pada tingkatan keempat.Â
Asyauqu atau rindu, rasa ini dimaksud kepada seluruh mukmin (orang beriman) dengan tujuan untuk arrahmah (kasih sayang) dan mawaddah (cinta). Dalam hal ini hanya untuk orang tua, saudara, keluarga, suami/istri dan sahabat. Ini kita tempatkan pada tingkatan ketiga.
Al isyqu atau mesra, ini ditujukan hanya kepada Rasulullah SAW dan Islam. Tujuannya untuk diikuti, dan ini kita letakan pada tingkatan kedua.
Dan di tingkatan pertama, At tatayyum atau menghamba. Ini ditujukan hanya untuk Allah SWT. Tujuannya adalah untuk mengabdi atau pengabdian. Maka letakkanlah rasa cinta yang paling tinggi hanya untuk Allah SWT.Â
Jadi, dengan enam tingkatan tersebut kita harus menempatkan pada tempatnya ya bertuah people, agar tidak salah dalam arti mencintai. Agar hidup menjadi lebih baik dengan cinta yang benar. Semoga bermanfaat. (Bpc8)