BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Munculnya wacana dari pemerintah pusat terkait pemasangan gambar yang menyeramkan di bungkus rokok mendapat respon yang berbeda dari semua kalangan, termasuk dari pakar hukum Universitas Riau (UR) Maxasi Indra. Menurutnya kebijakan pemasangan gambar menyeramkan merupakan hak negara.
“Ya itu memang haknya negara untuk melindungi warga negaranya tentang dampak rokok. Namun negara juga tidak bisa mengintervensi dan memberikan sanksi bagi perokok,”ujar Indra kepada BertuahPos.com
Dikatakannya, apa yang yang dilakukan pemerintah tersebut merupakan bentuk himbauan dan peringatan tentang rokok karena lebih banyak mudoratnya dibanding manfaat dari rokok. “Sebenarnya pemasangan gambar yang menyeramkan di bungkus rokok itu bentuk himbauan saja, dan itu tidak masalah karena itu hak negara melindungi warganya,” tuturnya.
Namun Indra mengingatkan, sejogjanya pemerintah juga bersikap netral terkait masalah rokok ini. Pasalnya, selain negara tidak bisa menintervensi warganya, disisi lain negara juga mendapat pajak dari rokok tersebut. Sehingga, meskipun ada gambar yang menyeramkan nantinya, dampaknya akan tergantung kepada kesadaran masyarakat untuk berhenti atau tetap merokok.
“Sekarang ini tergantung masyarakat saja, kesadaran ada pada mereka. Karena negara juga memikirkan dampak positif bagi warganya dan pendapatan bagi pemerintah. Jadi, negara berusaha melindungi warganya, tetapi juga mendapatkan pendapatan dari rokok tersebut,” tutupnya. (Iqbal)