BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau Syamsuar tidak mengomentari panjang lebar mengenai polemik pembentukan alat kelengkapan dewan atau AKD antara 2 kubu di DPRD Riau.
Syamsuar menilai polemik seperti itu biasa terjadi, dan bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik antar kedua belah pihak. Di sisi lain, Pemprov Riau juga punya kepentingan terhadap hadirnya AKD, untuk pengesahan APBD Murni 2020.
Dia belum bisa menjawab perihal apakah polemik yang saat ini terjadi di dewan apakah berpengaruh signifikan terhadap pengesahan APBD 2020. Sedangkan waktu sudah semakin mepet.
“Oh, nanti akan kami komunikasikan dengan pimpinan dewan terhadap persoalan ini. Tenang saja, akan kami carikan solusinya,” katanya.
Sebelumnya, terjadi disharmonisasi antar anggota DPRD Provinsi Riau dalam proses pembentukan AKD. Partai Gerindra, PAN, dan PKS merasa ditinggalkan oleh partai lain.
Pada saat paripurna istimewa pada Kamis malam lalu, ketiga partai ini ditinggal. Sehingga mereka tidak mendapatkan posisi strategis dalam AKD, terutana di Banggar dan komisi. (bpc3)