BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Banyak warganet yang mengeluhkan sikap arogan dari para pesepeda di jalan raya.
Seperti yang dikeluhkan akun Dino @Widino di media sosial twitter.
Dino membagikan pengalamannya saat ingin menyeberang jalan di zebra cross wilayah Tosari, Jakarta.
Saat itu, ada 8 pejalan kaki. Saat lampu hijau untuk pejalan kaki, dan lampu merah untuk pengendara.
Namun, gerombolan sepeda terus lewat, tanpa memberikan jalan kepada pejalan kaki.
“Gerombolan sepeda ini kompakan gak mau berhenti ngasih kita jalan nyebrang,” tulis Dino.
Dino juga meminta kepada mereka pengguna sepeda agar tetap menghargai pengguna jalan lain, dan tak merasa istimewa sendiri.
“Tolong lah, kalian pengguna sepeda bukan berarti punya privilege bebas dari aturan & rambu2 lalin. Kalo gowes otaknya jangan disimpen di dengkul!” tambah Dino.
“Kemaren2 cuma baca twitan orang skrg ngalamin sendiri dan begitu menyebalkannya mereka,” tulisnya lagi.
Curhatan Dino ini langsung mendapatkan tanggapan dari warganet yang lain.
Rata-rata, warganet juga mengeluhkan sikap dari pesepeda di jalan raya.
“Mampu beli sepeda lipat mahal, gak mampu beli otak!” tulis akun @ramadhienbn.
“Emg banyak pesepeda dadakan yg bolod skg ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ Kesel2 pengen ku tabrak dari belakang rasanya,” tulis akun @Wulandutz.
Sementara itu, di media sosial instagram, akun @beritaumatislam juga mengunggah pesepeda melanggar aturan.
Dalam unggahan tersebut, tampak rombongan pesepeda tetap melintas di perempatan, meskipun lampu merah tengah menyala.
“Yang kalian lakukan itu, jahat… tertib doooong !!!” tulisnya.
Pejalan Kaki Diutamakan
Sementara itu, jika merujuk ke Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, semua pengendara wajib mendahulukan pejalan kaki.
Kemudian, di pasal 131, diatur bahwa pejalan kaki berhak atas ketersedian fasilitas pendukung seperti trotoar dan tempat penyeberangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan juga menegaskan hak pejalan kaki.
Dalam pasal 34 ayat 4, disebutkan bahwa trotoar hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki. (bpc2)