BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Netizen di Tanah Air heboh dengan kerumunan di Bandara Soekarno Hatta pagi tadi, Senin, 21 Desember 2020. Kerumunan ini diduga terkait ketentuan wajib tes antigen maupun PCR saat terbang.
Kehebohan para netizen tak lain akibat kekesalan terhadap kondisi itu, lalu diluapkan ke media sosial.
Selain kekhawatiran bakal menjadi klaster baru akibat penumpukan penumpang, juga jengkel karena terganggu aktivitasnya, misalnya administrasi berbelit-belit hingga keterlambatan proses penerbangan.
Mengutip CNBCIndonesia.com, salah seorang netizen dengan nama akun @Arni_Girsang mengaku sudah menjalani rapid test bersama keluarga. Namun, Ia kaget karena tiba-tiba ada kebijakan simpang siur tentang rapid test antigen. Sampai di bandara harus tes antigen, bila tak mengikuti maka tiket hangus.
Antri rapid test di Bandara. Tidak ada petugas yg mengatur antrian. Terlalu. pic.twitter.com/2jpTF4itxB
— John Ferry (@johnferry9) December 20, 2020
“Awalnya syarat penerbangan, rapid test antibody. Sekarang peraturannya di ubah jadi rapid test antigen. Ini untuk memenuhi protokol kesehatan, atau mengeruk uang calon penumpang? @AngkasaPura_2 @Citilink ? Bisa refund aja ga sih? Harus ngeluarin uang 250rb lagi?”
“Pak @jokowi , tolong kebijakan di masa pemerintahanmu itu, konsisten. Jangan planga-plongo. Kami sekeluarga (6 orang), harus tes 2x. Rapid antibody dan rapid antigen, mengeluarkan biaya 400rb/orang hanya karena informasi simpang siur. Cc: @AngkasaPura_2 @Citilink,” tulisnya.
Menurut netizen dengan akun @nadyaalfi juga mengungkapkan kekesalannya di twitter dengan menuliskan bahwa hal ini terjadi akibat ketidakjelasan regulasi yang ada.
“Ga bener banget ni antrian swab antigen terminal 2 soekarno hatta. Ga ada kejelasan prosedur daftar dan antrian. Numpuk, ga ada jarak, petugas bodo amat. Tolong @AngkasaPura_2 kasih alur pendaftaran dong di medsos jangan cuma harga harga di flyer,” tulisnya. (bpc2)