BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bagi orang beriman Ramadhan seperti ikan di air, tenang, damai, dan ingin berlama-lama di dalamnya. Bagi orang munafik Ramadhan seperti burung yang terkurung di dalam sangkar dan selalu segera ingin keluar.
“Kenapa orang beriman tak mau berpisah dari Ramadhan? Karena banyak ibadah yang diistimewakan. Seperti puasa, ada Nuzulul Qur’an, Lailatul Qadar, zakat, infak dan sedekah,” jelas Ustaz Yurnalis, S.Ag, dalam tausiah singkatnya di Posko Gugus Tugas COVID-19 Riau Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu, 09 Mei 2020.
Dia menjelaskan, ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Semua dilakukan di rumah karena kita sedang diuji Allah dengan COVID-19. Maka muncullah kemiskinan karena banyak orang yang di PHK.
Maka diuji kedermawanan kita sebagai orang yang berada. Dalam Al Qur’an perintah infak, sedekah disebut sebanyak 28 kali.
“Kalau ada diantara kita yang mengaku beriman kepada Allah, tapi kedermawanan kita kurang maka ibadah lainnyapun dipertanyakan,” ujarnya.
Salah satu ibadah hamba yang membuat Allah senang, dalam sebuah dialog antara Allah dan Nabi Musa, yakni ketika seorang hamba itu bersedekah, karena sedekah bukan hanya untuk Allah tapi untuk hambanya yang lain.
“Oleh sebab itu dipenhujung Ramadhan perbanyaklah sedekah. Sedekah merupakan amal seumur hidup bahkan setelah kita mati,” urainya. “Dan nafkahkanlah apa yang ada pada mu sebelum ajal menjemput.”
Dia menjelaskan, sekiranya orang yang telah mati dihidupkan kembali dan disuruh memilih untuk beramal, maka pasti akan memilih bersedekah. Karena mereka sudah tahu bagaimana keutamaan sedekah itu. (bpc3)