BERTUAHPOS.COMÂ (BPC) – Mahasiswi asal Swiss diperkosa bergiliran di Nusa Penida, Klungkung, Bali. Dia dicekoki arak Bali, dan saat teler berat, dia dijadikan budak nafsu. Tiga pemuda yang melakukan itu sudah dicokok, saat gadis bule ini melapor polisi.
Â
Gadis asal Swiss itu berinisial CM (21).Dia berstatus mahasiswi. Dia menginap di sebuah hotel di Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Â
Gadis ini ke Bali bersama teman-temannya. Malam itu dia dan teman se-negaranyanya, JL (22) bertemu dua pemuda setempat. Mereka asyik ngobrol di salah satu warung di desa ini. Dua pemuda itu berinisial IGR dan KW.
Â
Ketika sudah akrab, dua pemuda yang berinisial IGR dan KW itu mengajak ke rumah IGK. Mereka pun diajak minum-minuman keras bir dicampur arak Bali.
Â
Saat itu ada dua pemuda berinisial IMY dan WA ikut bergabung. Mereka bersama-sama minum hingga pukul 01.00 dinihari. Lima pemuda pengagguran dan dua gadis bule itu akhirnya mabuk berat.
Gadis bule JL diantar WA ke parkir. Dia balik ke hotel. Sedang CM dituntun masuk kamar oleh IMY dan IGK. Setelah itu disusul IGR.
Â
Tak lama kemudian IMY membuka baju dan celana CM. Karena mabuk berat, CM tidak bisa melawan. Dia hanya melakukan perlawanan dengan meronta-ronta.
Â
Tiga pemuda yang sudah diamuk nafsu itu semakin beringas. Mereka memaksa menelanjangi gadis Swiss ini. Dan setelah telanjang, CM dibaringkan di kasur, dan IMY (21), IGK (24), serta IGR (27) memperkosanya. Sedang WA dan KW hanya melihat aksi bejat ketiganya.
Â
Disetubuhi berulang-ulang, akhirnya CM yang kesakitan berteriak. Dia meminta keluar kamar. Akhirnya CM dilepas dan diantar IGK ke penginapan tempatnya menginap.
Â
Karena menderita kesakitan dan sangat terhina, akhirnya Jumat (10/2) CMÂ lapor ke Polsek Nusa Penida. Kapolsek Nusa Penida Kompol Ketut Suastika menyebut, bahwa tiga orang tersangka pelaku sudah ditahan. Termasuk saksi dan korban.
Â
 “Masih kami selidiki. Tiga terduga pelaku sudah diamankan. Masih dalam proses penyelidikan,†katanya. Korban juga sudah dimintakan visum di rumah sakit setempat. Itu untuk bukti kejahatan asusila ini. (jss)