BERTUAHPOS.COM – Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengumumkan rencana Uni Eropa (UE) untuk mengirimkan kapal perangnya ke Laut Merah sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
Laut Merah, yang menjadi jalur pelayaran penting mengangkut 12% logistik global, kini menjadi fokus perhatian internasional.
Ursula von der Leyen menegaskan komitmen UE untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah, bekerja sama dengan mitra internasional. Selain Laut Merah, operasi militer juga akan melibatkan Teluk Aden dan perairan sekitarnya.
Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, membenarkan peluncuran ini dalam pertemuan para menteri luar negeri di Brussels, Belgia, menyebutnya sebagai “langkah penting menuju pertahanan bersama Eropa.”
Negara-negara seperti Italia, Prancis, Jerman, dan Belgia telah menyatakan kesiapannya untuk menyumbangkan kapal sebagai bagian dari upaya bersama.
Uni Eropa menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya sebagai respons krisis, tetapi juga sebagai langkah strategis menuju kehadiran Eropa yang lebih kuat di laut, dengan tujuan melindungi kepentingan Eropa.
Perlawanan Houthi di Laut Merah
Sejak November, kelompok Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial dan militer di Laut Merah. Mereka awalnya menargetkan kapal-kapal terkait Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Serangan ini kemudian diperluas untuk mencakup kapal-kapal terkait Amerika Serikat dan Inggris sebagai tanggapan terhadap serangan udara oleh kedua negara tersebut di Yaman.
Penting untuk dicatat bahwa Jumat lalu, pejabat UE menyatakan bahwa Mesir merupakan negara yang paling dirugikan oleh serangan Houthi, dengan penurunan lalu lintas di Laut Merah menyebabkan hilangnya 40% pendapatan Otoritas Terusan Suez.
Sebagai dampak dari serangan ini, Komisaris Ekonomi UE Paolo Gentilloni menyebutkan bahwa pengalihan rute pengiriman melalui Laut Merah telah meningkatkan waktu pengiriman antara Asia dan UE sebesar 10-15 hari, dengan kenaikan biaya pengiriman mencapai sekitar 400%.
Senin lalu, Houthi mengklaim serangan terhadap kapal kargo Rubymar di Laut Merah, menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Kelompok tersebut juga melaporkan berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak (drone) AS di kota pelabuhan Hodeidah, yang saat ini sedang dalam penyelidikan oleh pejabat AS.***