BERTUAHPOS.COM (BPC) – Keputusa Inggris Raya untuk keluar dari Eropa mengancam keutuhana negara ini. Suara untuk memisahkan diri, merdeka, telah disuarakan Skotlandia dan Irlandia. Keduanya berancang-ancang untuk berpisah. Merdeka.
Â
Di parlemen Skotlandia, perbincangan itu sudah memasuki babak final. Mereka sudah mengambil sikap terkait referendum kemerdekaan itu. Dan para legislator ini sepakat meminta referendum kemerdekaan kedua bagi Skotlandia.
Â
Menurut New York Times, sebanyak 69 anggota parlemen setuju untuk mengajukan permintaan referendum kedua. Ini berbanding 59 anggota yang tidak setuju.
Â
Parlemen Skotlandia ingin referendum dilaksanakan sebelum Inggris selesai melakukan proses keluar dari Uni Eropa atau Brexit. Namun Perdana Menteri (PM) Inggris Raya, Theresa May, sudah menolak permintaan referendum Skotlandia itu sebelum proses Brexit selesai.
Â
Permintaan referendum kemerdekaan itu semakin menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang cukup tajam antara Inggris dengan Skotlandia. Sebab sebanyak 52% rakyat Inggris Raya memilih Brexit pada referendum Uni Eropa, 23 Juni 2016 lalu.
Â
Sedang sebanyak 62% warga Skotlandia menghendaki agar Inggris Raya tetap berada di naungan Uni Eropa. Hasil serupa juga muncul di Irlandia Utara, di mana mayoritas menginginkan tetap bersama Uni Eropa. Hasil-hasil ini menunjukkan adanya perpecahan di tubuh Inggris Raya.
Â
Seperti diketahui, Skotlandia pernah mengadakan referendum kemerdekaan pada tahun 2014. Saat itu, warga diberi tahu jika Skotlandia memilih meninggalkan Inggris Raya, mereka akan kehilangan tempatnya di Uni Eropa. Dan akhirnya  rakyat Skotlandia memilih untuk tetap bernaung di bawah Inggris Raya.
Tetapi kali ini tidak. Menteri Pertama Nicola Sturgeon bersikeras menyatakan bahwa warga Skotlandia memiliki hak penuh untuk memilih antara Brexit atau menjadi negara merdeka. Ia yakin kesepakatan soal Brexit baru akan terlihat pada musim semi tahu 2018. (jss)