BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekjen PBB, Antonio Guterres mengatakan sudah menerjunkan tim penyelidik internasional untuk memeriksa senjata kimia Suriah. Tim ini siap mengunjungi tempat penyimpanan senjata kimia Suriah seperti yang diklaim oleh AS dan sekutunya.
Baca:Â Kedubes Pastikan Tidak Ada WNI Korban Serang AS di Suriah
“Saat ini, penyelidik internasional sudah berada di Suriah, dan siap melakukan pemeriksaan senjata kimia,” terang Guterres, sebagaimana dikutip dari reuters, Minggu 15 April 2018.
Untuk itu, Guterres meminta semua pihak agar menahan serangan ke Suriah. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Pengganti Ban Ki-moon ini mengatakan serangan yang dilakukan ke Suriah hanya akan memperburuk suasana.
Sementara itu, Kedutaan Besar Indonesia di Suriah memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban serang AS dan sekutunya di Suriah.
Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto mengatakan semua Warga Negara Indonesia (WNI) selamat dari serangan rudal yang ditembakkan ke Damaskus, ibukota Suriah.
“Kami selamat, dan begitu juga dengan warga Indonesia yang ada di sini,” terang Djoko, Sabtu 14 April 2018, sebagaimana dikutip dari kumparan.
Djoko menggambarkan serang rudal Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terdengar jelas dari kantor Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus. Namun, beruntung serangan tersebut tidak menimbulkan kerusakan di kantor kedutaan. “tidak ada peluru misil atau pecahannya yang sampai ke kedutaan,” jelas Djoko.
Di Damaskus sendiri menurut data kedutaan ada 100 orang WNI, diantaranya 40 staf kedutaan, 20 orang mahasiswa, dan 40 lainnya adalah tenaga kerja wanita. Sedangkan secara keseluruhan, ada 1579 WNI yang mempunyai izin tinggal di Suriah.
Untuk diketahui, serang AS dan sekutunya ke Suriah beralasan untuk melumpuhkan senjata kimia milik angkatan bersejata Suriah. Serangan rudal ini menyasar 3 titik fasilitas militer Suriah. (bpc2)