BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kekerasan bersenjata berbau SARA meledak di Republik Afrika Tengah. Dua kelompok milisi bentrok berkepanjangan. Akibat itu, setidaknya sudah 300 orang orang meninggal dunia, dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi.
Bentrokan yang terjadi ini merupakan eskalasi dari konflik antara milisi Muslim Seleka dengan milisi Kristen anti-Balaka yang berlangsung sejak 2013. Dan dalam dua pekan terakhir ini terjadi di Kota Bria, Bangassou, dan Aliandou yang berjarak ratusan kilometer dari Ibukota Bangui.
Di Bria, pertempuran terjadi sejak 15 Mei hingga 18 Mei lalu. Dan akibat bentrok ini, sudah lebih dari 41 ribu warga mengungsi. Mereka mencari keselamatan ke berbagai negara yang berdekatan dengan negeri yang rusuh ini.
“Ini bencana. Rumah dibakar, bangunan dirampok. Mereka yang terpaksa mengungsi khawatir situasi dapat memburuk sewaktu-waktu karena pria bersenjata berkeliaran di sekitar kamp,†ungkap Menteri Sosial Republik Afrika Tengah Virginie Baikoua yang dilaporkan Reuters, Jumat (26/5/2017).
Â
Mayat bergelimpangan dimana-mana. Palang Merah pekan lalu telah menemukan 115 mayat di Bangassou, sebuah daerah pertambangan berlian di perbatasan Republik Demokratik Kongo yang dikuasai oleh ratusan milisi bersenjata berat.
Â
Pasukan penjaga perdamaian PBB untuk Afrika Tengah (MINUSCA) menyebut telah mengamankan Bangassou dan memperkuat posisi mereka di wilayah lain. Namun itu belum mampu mendinginkan suasana.
Â
Dan akibat kerusuhan yang makin menjadi-jadi ini, maka hampir 440 ribu orang  terpaksa mengungsi di akhir April. Dan jumlah ini ditaksir akan membengkak menjadi 500 ribu orang pada akhir Mei. Kantor Kemanusiaan PBB menyebut, bahwa jumlah itu akan menjadi angka pengungsi terbesar sejak puncak krisis di tahun 2013. jss