BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pasca terbebas dari kelompok ISIS yang meneror, Irak untuk pertama kalinya menggelar pemilihan umum (pemilu) pertama kalinya, Sabtu 12 Mei 2018.
Seperti yang dilansir dari kantor berita Reuters, setisaknya terdapat tiga kandidat utama yang bersaing dalam pemilu pertama kali ini. Mereka diantaranya ialah petahana Perdana Menteri Haider Al-Abadi, pendahulunya Nuri Al-Maliki, serta komandan milisi Syiah Hadi Al-Amiri.
Sementara untuk posisi di parlemen, setidaknya terdapat 329 kursi di parlemen yang diperebutkan oleh lebih dari 7.000 calon. Dimana seperempat dari 329 kursi di parlemen tersebut ditetapkan harus diisi oleh perempuan.
Dalam pemilu ini, sejumlah tempat pemungutan suara juga dibuka di 18 provinsi yang ada, termasuk di Ibu Kota Baghdad.
Namun pemilu kali ini menurut warga Irak tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kehidupan mereka. Bahkan, rakyat Irak sangat pesimistis pemimpin terpilih nantinya bisa membawa stabilitas dan kemakmuran ekonomi yang selama ini tidak mereka dapatkan.
“Saya berpartisipasi, tetapi saya akan menandai ‘x’ pada surat suara saya. Tidak ada keamanan, tidak ada pekerjaan dan tak ada layanan. Para kandidat hanya ingin memenuhi isi saku mereka saja, bukan ingin menolong kami (rakyat),” ujar Jamal Mowasawi, seperti yang dikutip dari Reuters.
Seperti yang diketahui, saat ini Irak tengah berjuang untuk kembali stabil pasca kalahnya kelompok ISIS yang meneror negara mereka. Apalagi pasca perang melawan kelompok ISIS selama tiga tahun, Irak telah mengalami kerugian sekitar US$100 miliar. (bpc9)