BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki menegaskan negaranya akan tetap mengajukan status keanggotaan penuh kepada PBB. Meskipun, dia tahu langkah ini akan mendapat jegalan karena hak veto Amerika Serikat (AS).
Selama ini, status Palestina di PBB hanyalah sebagai anggota pengamat.Â
Kemudian, untuk menjadi anggota penuh yang kedaulatannya diakui seluruh anggota PBB, Palestina harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Keamanan (DK) PBB, dan disetujui oleh Lima anggota tetap DK PBB, yaitu AS, Cina, Rusia, Prancis, dan Inggris.
Namun, AS sebagai sekutu dekat Israel dipastikan akan menggunakan hak vetonya, hak istimewa sebagai anggota tetap DK PBB untuk menentang dan membatalkan keputusan DK PBB.
“Kami tahu AS akan menggunakan hak vetonya. Namun, kami tidak akan mundur untuk dan tetap akan mengajukan permintaan untuk dijadikan anggota penuh,” tegas Riyad, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu 16 Januari 2019.
Sebelumnya, pada tahun 2011, Palestina juga pernah mengajukan permintaan untuk dijadikan anggota penuh PBB. Namun, DK PBB saat itu tak pernah membahas permintaan Palestina. (bpc2)