BERTUAHPOS.COM — Najib Razak telah diputus bersalah atas 7 dakwaan dalam skalndal 1MDB.
Ada 1 dakwaan terhadap penyalah guna wewenang, 3 dakwaan soal pelanggaran kepercayaan kriminal dan 3 lainnya soal dakwaan pencucian uang.
Najis Razak berada dalam ancaman penjara puluhan tahun, bahkan ancaman cambuk dan denda.
The Star dan AFP pada Selasa, 28 Juli 2020 melaporkan sidang perdana itu menjadi tantangan serius bagi negeri Jiran. Terutama dalan hal memberantas rasuah (korupsi).
Situasi yang dimaksud adalah bergabungnya partai Najib Razak, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), ke dalam pemerintahan PM Muhyiddin Yassin.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tidak tinggal diam dengan dakwaan ini. Dia berkicau di Twitter dengan menuliskan pendapat berisi nada kritik terhada warga Malaysia, yang masih fanatik kepada Najib Razak.
“Sekarang penilaian kita terhadap pencurian sudah berubah. Jika pencuri menjadi pengetua kita, kerana dia “boss” kita, pencurian olehnya boleh diterima,” tulis Mahathir.
“Kita tidak perlu malu jika “boss” kita mencuri. Kita laungkan slogan, “Malu apa. Dia Boss kita”. Ini sudah jadi norma baru kita. Lagi pun dia tidak curi duit kita. Dan dia bagi sedikit kepada kita,” lanjut Mahathir.
7. Sekarang penilaian kita terhadap pencurian sudah berubah. Jika pencuri menjadi pengetua kita, kerana dia “boss” kita, pencurian olehnya boleh diterima.
— Dr Mahathir Mohamad (@chedetofficial) July 22, 2020
Mengutip CNN Indonesia, Aktivitas Najib selepas lengser dan skandal 1MDB diabadikan dalam salah satu episode serial dokumentasi Dirty Money yang digarap oleh Netflix.
Mahathir memutuskan berseberangan dengan Najib dan koalisi Barisan Nasional yang dibelit skandal rasuah saat pemilu Malaysia pada 2018.
Dia lantas membentuk partai politik baru, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM/Bersatu).
Mahathir kemudian terpilih kembali menjadi perdana menteri dengan sokongan koalisi Pakatan Harapan serta seteru politiknya, Anwar Ibrahim, pada 2018. (bpc2)