BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Negara Eropa dan Amerika Utara ramai-ramai kompak usir diplomat yang dicurigai agen intelijen Rusia.
Kasus ini bermula pada 4 Maret lalu. Seorang agen ganda Rusia, Sergei Skripal beserta putrinya diracun di Salisbury, Inggris selatan. Inggirs kemudian menuding Rusia yang meracuni Sergei.
Inggris kemudian mengusir 23 diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen. Langkah Inggris kemudian diikuti oleh sejumlah negara Eropa dan Amerika. AS mengusir 60 diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen.
Sejumlah negara Eropa lain, seperti Prancis, Denmark, Italia, Belanda dan beberapa negara lainnya juga mengusir beberapa diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen. Tak ketinggalan, Australia juga mengusir 2 orang diplomat Rusia.
Para diplomat Rusia yang dicurigai agen intelijen ini kemudian diberi waktu 2 pekan untuk meninggalkan negara yang mengusirnya.
Selasa, 27 Maret 2018, Rusia mmengatakan akan membuat pembalasan keras kepada negara yang telah mengusir diplomatnya.Â
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan Rusia tidak ada hubungan dengan peracunan Sergei.
“Pengusiran seperti di era perang dingin ini seharusnya tidak terjadi lagi,” kata Dmitry, sebagaimana dilansir dari republika.co.id. (bpc2)