BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI menyangkal spekulasi tentang kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sebagai syarat untuk bergabung ke Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terutama dalam konteks kekejaman yang sedang terjadi di Gaza.
“Posisi Indonesia tetap kokoh dalam mendukung kemerdekaan Palestina dalam solusi dua negara,” kata Iqbal.
Terpisah, Iqbal menyatakan bahwa proses keanggotaan Indonesia di OECD akan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Peta jalan keanggotaan dijadwalkan untuk diadopsi pada bulan Mei mendatang, namun banyak persiapan yang harus dilakukan oleh Indonesia.
Iqbal menambahkan bahwa waktu yang dibutuhkan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda.
Meskipun beberapa negara memerlukan waktu tiga hingga lima tahun, Indonesia berharap prosesnya dapat diselesaikan dalam dua hingga tiga tahun.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Indonesia setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan untuk bergabung ke OECD.
Namun, Iqbal menegaskan, “Bahwa hal tersebut tidak benar.”
Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara dan ketiga di Asia yang mencapai status open for accession discussion untuk menjadi anggota penuh OECD.
Proses aksesi di OECD melibatkan tinjauan mendalam dari 38 negara anggota dan bisa memakan waktu lima hingga tujuh tahun.
Keanggotaan di OECD diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia dengan meningkatkan investasi dari negara-negara OECD hingga 0,37 persen dan menaikkan PDB hingga 0,94 persen.***(inilah.com)