BERTUAHPOS.COM (BPC) – City of Love memanas. Kota Paris yang terkenal dengan romantismenya itu sepertinya tidak sedang penuh cinta. Kerusahan terjadi di berbagai sudut kota. Hal tersebut dipicu dari insiden pemerkosaan yang dilakukan polisi oleh pemuda berusia 22 tahun.
Demonstrasi damai untuk mengutuk insiden kekerasan seksual itu berubah menjadi bentrokan ketika sekelompok orang melempari rudal buatan kepada polisi. Sebuah mobil terbakar, toko-toko dijarah, dan kerusuhan antara polisi dan demonstran tidak terhindari lagi.
Ini adalah insiden kerusuhan dan kekerasan terakhir setelah Paris beberapa kali mengalami insiden serupa. Polisi pun disiagakan dan kondisi darurat di berlakukan demi menghindari kerusuhan yang meluas.
Kerusuhan itu dipicu pada insiden kekerasan seksual yang terjadi pada seorang tersangka berusia 22 tahun. Peristiwa terjadi pada Kamis 9 Februari 2017. Korban mengaku dilecehkan oleh polisi di Aulnay-sous-Bois luar Paris. Dalam kejadian itu, seorang polisi sudah mendapat tuntutan pemerkosaan setelah memasukkan tongkat polisinya ke dalam anus korban. Akibat kejadian itu tongkat sepanjang 10 centimeter masuk kedalam anus korban.
Seorang polisi mengatakan sebenarnya itu kecelakaan dan tidak benar-benar penyiksaan. Katanya, celana panjang korban turun sendiri dan tongkat polisi itu secara tidak sengaja masuk ke anus korban. Saat di wawancarai salah satu stasiun TV korban menggambarkan kejadian yang menimpanya. â€Saya melihatnya dengan tongkat itu. Dia memasukkannya ke dalam bokong saya dengan sengaja. Saya langsung terjatuh, saya tidak punya kekuatan,†kata korban, seperti mengutip Jawa Pos, Minggu (12/2/2017).
Atas insiden itu, korban harus menjalani operasi di RS dan bahkan Presiden Prancis Francois Hollande menjenguknya. Kerusuhan di Paris terjadi setelah video mengenai insiden itu tersebar di media. 17 orang sudah ditangkap setelah kerusuhan pada awal pecan ini. Dalam kerusuhan Sabtu 11 Februari 2017 malam, 28 ditangkap. â€Mohon tenang dan bersabar sampai penyelidikan atas kasus kekerasan ini selesai dilaksanakan. Hukum akan dijalankan,†kata Hollande. (okz)