BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Rusia mengusir lebih dari 60 orang diplomat London dan Washington, serta sejumlah negara lainnya, Kamis, 29 Maret 2018.
Ini adalah langkah balasan Rusia setelah sebelumnya London dan Wwahington serta beberapa negara lain mengusir diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen.
Jumat, 30 Maret 2018, Kremlin juga memanggil kedutaan Prancis, Belanda, Italia, Australia, serta sejumlah negara yang mengikuti langkah London dan Washington mengusir diplomat Rusia.
Baca:Â Memanas, Eropa dan Amerika Usir Agen Intelijen Rusia
“Utusan dari kedutaan itu diberikan nota protes serta diberitahu apa tindakan balasan dari Rusia,” sumber Kremlin mengatakan, sebagaimana dilansir dari republika.co.id.
Sebelumnya, Negara Eropa dan Amerika Utara ramai-ramai kompak usir diplomat yang dicurigai agen intelijen Rusia.
Kasus ini bermula pada 4 Maret lalu. Seorang agen ganda Rusia, Sergei Skripal beserta putrinya diracun di Salisbury, Inggris selatan. Inggirs kemudian menuding Rusia yang meracuni Sergei.
Inggris kemudian mengusir 23 diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen. Langkah Inggris kemudian diikuti oleh sejumlah negara Eropa dan Amerika. AS mengusir 60 diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen.
Sejumlah negara Eropa lain, seperti Prancis, Denmark, Italia, Belanda dan beberapa negara lainnya juga mengusir beberapa diplomat Rusia yang dicurigai sebagai agen intelijen. Tak ketinggalan, Australia juga mengusir 2 orang diplomat Rusia.
Para diplomat Rusia yang dicurigai agen intelijen ini kemudian diberi waktu 2 pekan untuk meninggalkan negara yang mengusirnya. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan Rusia tidak ada hubungan dengan peracunan Sergei.
“Pengusiran seperti di era perang dingin ini seharusnya tidak terjadi lagi,” kata Dmitry. (bpc2)