BERTUAHPOS.COM (BPC), – Bom meledak di stasiun bawah tanah St Petersburg, Rusia. Korban tewas bertambah menjadi sebelas orang. Stasiun ini luluh-lantak. Dan Rusia menyatakan hari berkabung selama tiga hari.
Â
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tergelitik untuk bicara soal peledakan bom di St Petersburg itu. Menurutnya, ini merupakan peristiwa yang mengerikan.
“Ini mengerikan. Benar-benar mengerikan,” kata Trump yang dilaporkan Reuters, Selasa (4/4/2017).
Menyikapi peristiwa ledakan bom ini, Presiden Rusia Vladimir Putin masih enggan berkomentar. Sebab menurut Putin, segala kemungkinan penyebab ledakan bom itu masih diselidiki, termasuk kemungkinan serangan teror.
“Penyebabnya belum jelas. Itu terlalu dini. Kita akan melihat semua kemungkinan penyebabnya. Apakah itu terorisme atau kejahatan biasa,” kata Putin saat melakukan pertemuannya dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan pasukan khusus, untuk meneliti bom yang meledak di stasiun bawah tanah itu.”Saya sudah berbicara dengan kepala pasukan khusus kami. Mereka akan bekerja untuk memastikan penyebab (dari ledakan) itu,” katanya.
Bom meledak di stasiun kereta bawah tanah di Kota St Petersburg. Data terbaru menyebut, 11 orang meninggal dan 39 orang lainnya luka-luka.
Sedang Perdana Menteri Rusia Dimtry Medvedev menyebut, bahwa ledakan bom di St Petersburg merupakan serangan teror.
“Semua korban serangan teroris di kereta metro St Petersburg akan diberi bantuan,” kata Dimtry di akun Facebooknya, @Dmitry.Medvedev. (jss)