BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat. Negara yang dipimpin Donald Trump tersebut mendapat laporan bahwasanya bendera negara Malaysia dilaporkan sebagai salah satu simbol kelompok separatis ISIS.
Kejadian ini sebenarnya berawal dari bulan September tahun 2017 lalu saat salah seorang warga Malaysia, Munir Zanial, menyewa gedung pertemuan Spirit Boeing Employees Association. Sebuah gedung yang dimiliki asosiasi karyawan Boeing.
Laporan datang usai salah seorang karyawan Boeing melihat tamu-tamu undangan yang dimayoritasi Muslim,membawa bendera Malaysia, yang mana dalam pandangan matanya seperti bendera Amerika Serikat yang telah dinodai dengan simbol-simbol ISIS.
Meskipun penyelidikannya telah dihentikan FBI, namun American Civil Liberties Union (ACLU) atau Persatuan Kebebasan Sipil Amerika Serikat kembali mengajukan gugatan atas kejadian tersebut. Namun, kali ini Asosiasi Karyawan Boeing melakukan gugatan berlandaskan ” diskriminasi agama yang dianggap dilakukan secara terang-terangan.
Seperti yang dilansir BBC, Direktur eksekutif ACLU cabang Kota Kansas secara terang-terangan mengatakan Munir Zanial dianggap telah menggunakan label atau simbol yang salah.
“Meskipun FBI telah menepis kabar ini, menggunakan label yang salah sebagai dasar diskriminasi apalagi dengan terang-terangan patut disalahkan,†ujarnya. (bpc9)