BERTUAHPOS. COM(BPC),PEKANBARU– Hj. Yuniarti, SE, MSi adalah salah satu wanita yang aktif di organisasi sosial. Dulunya Yuniarti adalah gadis kutu buku. Semasa kuliah ia menghabiskan waktunya untuk belajar dan sangat tidak tertarik bergabung dengan organisasi.
Saat bertuahpos.com berkunjung ke kediamannya, Yuniarti menceritakan alasannya lebih memilih belajar dari pada aktif berorganisasi.
Yuniarti berasal dari keluarga yang kurang mampu. saat ia berumur lima tahun ayahnya meninggal dunia. Dan ibunya harus menghidupi dua belas orang anaknya. Yuniarti yang menjadi anak ke sepuluh ini, memiliki target untuk menyelesaikan kuliahnya dengan nilai yang bagus, kemudian bekerja dan mendapatkan uang.
Setelah Yuniarti menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Yuniarti langsung mengabdikan diri menjadi dosen di Universitas Riau. Tahun 1988 Yuniarti menjadi dosen dan berstatus pegawai negeri sipil.
“Alhamdulillah saya diberikan anugerah kepintaran, setelah saya lulus saya langsung mengajar sambil mengikuti tes PNS pada waktu itu,” ujar Yuniarti kepada kru Bertuahpos.
Tepat Tahun 1989 Yuniarti memutuskan untuk menikah dengan Ramli Walid. Setelah menikah selama 5 tahun, tahun 1994 Yuniarti memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Masternya di IPB mengambil jurusan Perencanaan Pembangunan Pedesaan. Awalnya Yuniarti tidak ingin melanjutkan pendidikannya, karena alasan kedua anaknya yang masih kecil.
” Tapi saat itu, suami saya selalu support saya, kasih motivasi kalau anak-anak tidak menghalangi kita untuk menuntuk ilmu, ” ungkapnya.
Tepat tahun 1996 Yuniarti dan sang suami wisuda pasca sarjana di IPB. Dan ditahun yang sama mereka kembali ke Pekanbaru. Setibanya Yuniarti di Pekanbaru, inilah awal mula dirinya memulai organisasi. Dikarenakan sang suami menjadi kepala dinas di salah satu kantor pemerintahan.
“Tanpa saya sadari saya diarahkan untuk menjadi organisator oleh suami saya,” katanya, berawal dari organisasi Darma Wanita.
Lalu saat itu Yuniarti berkata dalam hati “Kenapa sih harus berorganisasi,” tambahnya
Setelah Yuniarti menjalani organisasi pertamanya di darma wanita, kebahagiannya muncul ketika Yuniarti melihat orang yang ia bantu bahagia. Yuniarti juga sempat aktif di PKK khusus di Pogja 2 bagian Pendidikan di Tembilahan dan pada tahun 2004-2006 Yuniarti juga menjabat sebagai Direktur Politeknik Tembilahan.
Saat Yuniarti kembali lagi ke Pekanbaru, Ia aktif lagi di PKK kota Pekanbaru dan juga di PK3S di bidang Litbang dan lebih banyak kegiatan organisasi di Darma Wanita. Di darma wanita Yuniarti menjabat sebagai ketua satu.
Yuniarti mengaku melalu organisasi Darma wanita ini lah Ia bisa berbuat banyak untuk masyarakat. Dan Yuniarti selalu mengerahkan ibu-ibu untuk mendonasikan zakatnya dan diberikan kepada masyarakat. Berkampanye untuk mengumpulkan koin juga menjadi progjanya di Darma Wanita.
“Dalam satu tahun kita bisa mengumpulkan Rp. 1.500.000-1.700.000. Dana tersebut kita salurkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan, seperti sekolah marjinal di daerah sungai rambai,” jelasnya.
Setelah 22 tahun mengajar di Universitas Riau, Yuniarti juga menjadi pengajar Widya Iswara atau menjadi pengajar LPJ di kabupaten-kabupaten Provinsi Riau.
Saat ini kesibukan wanita yang hobi bernyanyi ini, yaitu mengajar sambil berkegiatan sosial. Ketika ditanya motto yang melatar belakanginya sangat aktif di bidang sosial, katanya ” Dari hal kecil bisa menjadi besar jika ditangani dengan benar, ” pungkas
Penulis: Vina