BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Zaman Sultan Hasanuddin naik tahta pada tahun 1653 sebagai raja ke-16 atau Sultan yang ketiga (saat raja sudah beragama Islam), Kerajaan Gowa langsung mencapai zaman keemasannya.
Hanya saja, pada pertengahan abad ke 17, VOC sangat ingin menguasai Sulawesi Selatan yang sangat strategis.
Sultan Hasanuddin sendiri sebenarnya sudah memberikan izin bagi orang VOC untuk tinggal di Somba Opu, ibukota Gowa saat itu. Sayangnya, kepercayaan sultan dikhianati, karena VOC malah merencanakan serangan ke Kerajaan Gowa.
Tahun 1660, armada VOC mulai berlayar ke Gowa. Perang kemudian berkecamuk. Namun, pasukan Gowa mengalami kekalahan.
Pada tahun 1667, Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya. Namun, karena dianggap sangat merugikan Gowa, Sultan melanggar perjanjian itu.
Belanda kemudian memyerang Somba Opu, dan berhasil menaklukka benteng terkuatnya pada tahun 1669. Sultan dipaksa menyerah dan turun tahta. Tahun 1670, Sultan Hasanuddin meninggal dunia.
Sepeninggal Sultan Hasanuddin, perlawanan kepada VOC masih terus dikobarkan. Namun, tak ada yang mampu memimpin seperti Sultan Hasanuddin.
Pihak VOC sendiri sangat kesulitan untuk menghadapi Sultan Hasanuddin, sehingga menjulukinya sebagai Ayam Jantan dari Timur. (bpc2)