BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selain masalah tingginya harga tiket pesawat, kebijakan maskapai yang sudah menerapkan bagasi berbayar diyakini akan sangat memberi andil terhadap pergerakan inflasi. Tidak hanya nasional, andil insflasi pada kelompok transportasi ini diperkirakan juga akan dialami Riau pada Januari 2019.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau, Siti Astiyah menyebut, sepanjang 2018 lalu Riau berhasil mengendalikan agar tetap berada di bawah 3 persen. Sedangkan realisasi inflasi Riau pada tahun lalu 2,45 persen. Dari 2,45 persen inflasi ada 3 kelompok yang memberikan andil besar terhadap inflasi. Salah satunya yakni kelompok transportasi, lebih spesifik naikknya harga tiket pesawat.
“Memang cukup besar memberikan andil terhadap inflasi. Dan kemungkinan masih akan terjadi pada Januari 2019 ini. Termasuk kebijakan maskapai yang menerapkan bagasi berbayar, ini juga masuk dalam kelompok transportasi, dan diperkirakan masih akan memberikan andil besar terhadap inflasi daerah,” ungkap Siti.
Dia menambahkan, ada sedikit angin segar pada saat pemerintah dan pihak maskapai menyepakati penurunan harga tiket pesawat dan itu diyakini cukup ampuh untuk menekan inflasi pada bulan-bulan selanjutnya. Meskipun secara keseluruhan penurunan harga belum cukup besar. Dengan kebijakan tersebut diharapkan selanjunya tidak akan memberi pengaruh yang cukup besar terhadap inflasi.
“Dari level harga memang masih cukup tinggi. Tapi dari level kenaikan memang sudah diturunkan, walaupun nominalnya masih sedikit sehingga terlihat harga tiket masih tergolong tinggi,” katanya.
Terhadap kebijakan maskapai yang memberlakukan bagasi berbayar, menurut Siti, juga penting untuk didiskusikan. Jangan sampai kebijakan bagasi berbayar menjadi faktor lainnya yang menyebabkan inflasi daerah sulit dikendalikan. Bahkan sejak awal masalah ini sudah diperkirakan masuk dalam kelompok transportasi yang akan memberi pengaruh terhadap inflasi 2019.
Pada November 2018 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat kelompok transportasi memberikan andil inflasi sebesar 0,10 persen yang didominasi oleh tingginya biaya perjalanan melalui transportasi udara. Kondisi yang sama, dalam catatan BPS berlangsung hingga Desember 2018, dimana kelompok transportasi memberikan andil inflasi sebesar 0,13 persen, terjadi kenaikan sebesar 0,3 persen dalam rentang waktu sebulan.Â
Sementara itu, tingginya harga tiket pesawat, seperti diketahui berlangsung hingga Januari 2019, sehingga menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan andil inflasi yang disumbangkan kelompok ini akan semakin tinggi pada awal tahun 2019.
Kebijakan sejumlah maskapai yang sudah dan akan memberlakukan sistem bagasi berbayar, ternyata juga menjadi kekhawatiran pemerintah pusat, sebab sangat memungkinkan kebijakan tersebut menjadi salah satu kelompok yang akan membuat inflasi nasional dikendalikan, selain soal pangan.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menjelaskan, pemerintah sudah menggelar rapat mengenai masalah ini, salah satu pembahasannya tentang bagasi berbayar yang diberlakukan oleh low cost carrier, seperti Lion Air, Wings Air dan Citilink. Tahun 2019, pemerintah menargetkan inflasi 3,5 persen plus-minus 1 persen, kemudian tahun 2020 turun jadi 3 persen plus minus 1 persen.
“Dari Kementerian Perhubungan dibilang, walaupun bayar. Tapi mereka ada maksimum, tidak bisa sesukanya, ini dalam rangka untuk mengendalikan harga dan perlindungan konsumen,” ujarnya. (bpc3)