BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana diberlakukan sistem single salary di lingkungan Pemprov Riau membuat cemas pekerja honorer. Pasalnya sejalan dengan itu juga akan dilakukan rasionalisasi kegiatan, artinya sistem single salary akan berdampak pada pemangkasan honorer.
Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, mengakui wajar sikap cemas itu dirasakan oleh pekerja honorer di lingkungan Pemprov Riau, sebab sistem single salary memang tidak membutuhkan banyak tenaga. Terlepas dari itu, setakat ini Pemprov Riau masih berupaya mencarikan solusinya.Â
“Terhadap pegawai honorer, bisa saja mereka khawatir dan itu wajar. Tapi itu masih akan dicarikan solusinya,” katanya kepada bertuahpos.com, Jumat (5/1/2017).
Lebih lanjut, Wan Thamrin Hasyim mengatakan Pemprov Riau hingga kini masih melakukan kajian ulang untuk memberlakukan sistem tersebut. Sebab tunjangan pegawai di luar gaji itu akan dibebankan kepada APBD.Â
Wan Thamrin tidak menyebutkan berapa jumlah pasti dana APBD yang akan terpakai untuk sistem single salary, tapi yang jelas cukup memberatkan. Atas dasar itu lah perlu dilakukan kajian kembali.Â
“Iya saya paham dan wajar jika honorer khawatir. Tapi menegaskan kembali jangan sampai dengan rencana ini berpengaruh terhadap kinerja. Yang namanya kerja itu tanggung jawab, apapun statusnya wajib mereka selesai kan pekerjaan,” sambungnya. (bpc3)