BERTUAHPOS.COM, JAKARTA -Â Popularitas uang elektronik (e-money) semakin meningkat. Salah satu pemicunya, penggunaan e-money bagi para penumpang transportasi kereta api Jabodetabek alias commuter line. Dus, persaingan bank di pasar e-money pun memanas.
Sejak digunakan di commuter line, transaksi e-money melonjak drastis. Salah satu bank yang menerima berkah lonjakan transaksi adalah Bank Central Asia (BCA). Suwigno Budiman, Direktur BCA mengatakan, volume transaksi Flazz BCA kini menembus 100.000 transaksi saban hari. Flazz BCA telah melayani transaksi commuter line sejak awal Desember 2013.
Selain commuter line, lonjakan transaksi juga ditopang penggunaan Flazz BCA di bus Transjakarta.
“Saat ini kami kewalahan menghadapi permintaan baru kartu Flazz yang sebanyak 10.000 per hari,” ujar Suwigno, pekan lalu. Catatan saja, tahun lalu, volume transaksi Flazz BCA hanya 40.000 – 50.000 saban hari.
Tak cuma BCA, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI juga meraih berkah. Tiga bank pelat merah ini baru menggarap pengguna commuter line pada pertengahan Juni lalu. Rico Usthavia Frans, SEV President Transactional Banking Bank Mandiri, mengatakan, transaksi kartu e-money melonjak menjadi 90.000 transaksi per bulan atau 3.000 per hari.
“Permintaan kartu di Mandiri lebih dari 10.000 per bulan,” klaim Rico. Sejatinya, Mandiri menerbitkan empat kartu di pasar uang elektronik. Yakni e-Toll, e-Money, Indomaret Card dan Gaz. Mandiri membidik pengguna comuter line lewat kartu e-Money.
Imam Subowo, General Manager Electronic Banking BRI, mengatakan, kerjasama commuter line berdampak besar terhadap bisnis BRIZZI. “Ada peningkatan transaksi sekitar 15%. Jumlah pengguna tumbuh 60% dibandingkan semester I tahun lalu,” ujar Imam.
BRI sudah memprediksi akan terjadi lonjakan permintaan kartu baru ataupun transaksi BRIZZI. Pasalnya, nasabah BRI yang menggunakan kereta api sangat banyak. Potensi pasarnya pun besar. Saat ini, rata-rata transaksi pembayaran tiket pengguna commuter line mencapai 600.000 transaksi per hari.
Getol ekspansi
Mengutip data Bank Indonesia (BI), volume transaksi e-money mencapai 15,15 juta kali di sepanjang Mei 2014, naik 31,85 % dari 11,49 juta kali tiap bulan di tahun 2013. Sementara, nilai transaksi mencapai Rp 270,6 miliar, tumbuh 11,5% dari rata-rata transaksi bulanan Rp 242,68 miliar di tahun lalu.
Prospek kinclong di bisnis e-money disambut bankir dengan getol ekspansi. Misal, Mandiri meluncurkan e-cash pada Mei lalu. Ini adalah e-money yang tersimpan di ponsel. Mandiri adalah jawara bisnis e-money dengan pangsa pasar 78,09% dari sisi volume transaksi. Dari sisi nominal, market share Mandiri sebesar 46,71%.(KONTAN)