BERTUAHPOS,COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibayangi aksi jual, sehingga perlu diwaspadai potensi tren penurunan jangka pendek.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola inverted hammer tertahan di atas lower bollinger band (LBB). MACD masih turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R melanjutkan penurunan.
Laju IHSG kemarin sempat masuk target support 5.112-5.135 dan juga masuk target resisten 5.165-5.193. Laju IHSG mencoba untuk bertahan dari penurunan, namun jika aksi jual tidak terbendung maka bukan tidak mungkin laju IHSG berpeluang menuju utang gap 5.113-5.127.
“Tetap mewaspadai tren penurunan IHSG jangka pendek,” kata dia, Jumat (12/9/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 5.120-5.126 dan resisten 5.142-5.180.
Sementara kemarin, laju IHSG yang awalnya diharapkan dapat berbalik arah setelah hampir menyentuh area oversold-nya, namun di akhir sesi langsung mengalami pelemahan.
Laju IHSG pun sesuai dengan estimasi sebelumnya, di mana peluang pelemahan tersebut dapat ditahan bila mulai terdapat aksi beli maupun sentimen positif. Jika tidak maka bersiaplah untuk kembali turun.
“Tampaknya IHSG kurang dapat bertahan di zona hijau seiring masih adanya aksi jual,” imbuhnya.
Belum lagi, Reza menambahkan, kondisi pasar juga tidak jauh berbeda dari sehari sebelumnya dimana masih terdepresiasinya Rupiah, nett sell asing, dan merahnya laju bursa saham Asia.
Bahkan rilis tetapnya BI rate yang sempat berimbas positif pada laju saham-saham konsumer, properti, dan perbankan tidak mampu bertahan hingga akhir sesi.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level tertinggi 5.190,25 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.129,73 di awal sesi 2 dan berakhir di level 5.142,99.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.(sindonews)