BERTUAHPOS.COM – Penjualan rumah kelas menengah dengan harga Rp500 juta-2 miliar pada 2015 diprediksi melemah 20 persen, seiring dengan naiknya suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR).
Seperti diketahui, Bank Indonesia akhirnya menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin, menjadi 7,75 persen pada November 2014, setelah selama setahun bertahan di posisi 7,50 persen.
Kemudian, pada 11 Desember 2014, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 7,75 persen.
Keputusan tersebut sebagai upaya menekan inflasi jangka pendek karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi saat ini.
Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), mengatakan untuk menyesuaikan kenaikan BI Rate di November 2014 dan kondisi pasar, perbankan menaikkan suku bunga KPR yang mulai efektif per Januari 2015.
“Sebagian besar bank mulai menerapkan suku bunga baru per Januari 2015, rata-rata di kisaran 13-14 persen, naik dibandingkan suku bunga tahun ini yang rata-rata 12 persen. Kenaikan cicilan KPR nasabah sebesar 25-30 persen,” ujar Ali, saat dihubungi VIVAnews Rabu malam 17 Desember 2014.
Dia memperkirakan BI tetap mempertahankan BI Rate di level 7,75 persen pada tahun depan. Kalaupun naik, BI hanya menaikkan 25 basis poin menjadi 8 persen.
“Sebenarnya 7,75 persen itu sudah sangat tinggi, semester kedua tahun depan baru stabil turun. Jika BI menaikkan BI Rate terlalu tinggi, bisa mematikan sektor riil,” paparnya.
Dia mengungkapkan, untuk mempertahankan BI Rate, BI bisa mengeluarkan cadangan devisa. Apalagi, kondisi saat ini rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Ali menuturkan, tahun 2015 akan menjadi titik paling rendah penjualan rumah. Selain karena kenaikan suku bunga KPR dan melemahnya rupiah, pasar perumahan juga baru dihadapkan kenaikan BBM yang menyebabkan naiknya biaya produksi.
“Selain penjualan turun, harga rumah juga akan naik hanya 5 persen, itu pun pengembang lebih mengandalkan pasokan rumah di 2014, proyek baru di 2015 akan sangat berkurang,” jelasnya.
Berdasarkan data yang dikutip VIVAnews dari cekaja.com, berikut perbandingan suku bunga KPR beberapa bank saat ini.
1. BCA
Suku bunga yang ditawarkan 10 persen fixed rate tiga tahun.
2. Bank DKI
Suku bunga yang ditawarkan 10 persen fixed rate tiga tahun.
3. Bank CIMB Niaga
Suku bunga yang ditawarkan 10,25 persen fixed rate dua tahun.
4. PermataBank
Suku bunga yang ditawarkan 10,50 persen fixed rate satu tahun.
5. ANZ
Suku bunga yang ditawarkan 10,50 persen fixed rate dua tahun.
6. HSBC
Suku bunga 9,5 persen fixed rate tahun pertama dan 10,5 persen fixed rate di tahun kedua.
7. OCBC NISP
Suku bunga yang ditawarkan 10,73 persen fixed rate tiga tahun.
8. UOB
Suku bunga yang ditawarkan 10,75 persen fixed rate dua tahun.
9. Panin Bank
Suku bunga yang ditawarkan 10,75 persen fixed rate dua tahun.
10. Bank Victoria
Suku bunga yang ditawarkan 10,99 persen fixed rate dua tahun.
11. Bank Mandiri
Suku bunga yang ditawarkan 11 persen fixed rate satu tahun.
12. BNI
Suku bunga yang ditawarkan 12 persen fixed rate satu tahun.
13. BTN
Suku bunga yang ditawarkan 12 persen fixed rate satu tahun.
14. Bank Mega
Suku bunga yang ditawarkan 12,99 persen fixed rate satu tahun.
15. Bank Bukopin
Suku bunga yang ditawarkan 14 persen fixed rate satu tahun. (one/Viva)