BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Meski  nilai ekpsor Riau mengalami penurunan 6,03 persen, namun nilai impor Riau bulan Juni 2014 mencapai US$ 117,80 juta atau naik sebesar 6,99 persen dibanding impor Mei 2014 yang mencapai US$ 110,11 juta.
Kontribusi Nilai impor Riau terhadap Nasional bulan Juni 2014 sebesar 0,77 persen. Demikian hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad, Selasa (5/8/2014).
“Secara komulatif, nilai impor Januari-Juni 2014 sebesar US$ 863,07 juta atau turun 8,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar US$  946,65 juta,†ujarnya.
Dipaparkannya, untuk impor migas bulan Juni 2014 mencapai US$ 6,74 juta atau turun 47,49 persen dibanding impor bulan Mei 2014 yang besarnya US$ 12,84 juta. Impor migas Januari-Juni 2014 sebesar US$ 120,46 juta atau turun sebesar 40,01 persen dibandingkan dengan Januari-Juni 2013 yang besarnya US$ 200,79 juta.
Sedangkan impor non migas Juni 2014 mencapai US$ 111,06 juta atau naik 14,18 persen dibanding impor bulan Mei 2014 yang besarnya US$ 97,26 juta. “Impor non migas Januari-Juni 2014 mengalami penurunan sebesar 0,43 persen, dari US$ 745,86 juta menjadi US$ 742,61 juta†katanya.
Ditambahkannya, pada Januari-Juni 2014, impor non migas didominir oleh Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 318,88 juta (42,94 persen), diikuti Pupuk US$ 155,37 juta (20,92 persen), Mesin/Peralatan Listrik US$ 30,46 juta (4,10 persen), dan Bubur Kayu (Pulp) US$ 27,76 juta (3,74 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai  71,70 persen.
Sementara itu, impor non migas selama Januari-Juni 2014 dari Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu US$ 206,06 juta (27,75 persen), diikuti Kanada US$ 118,75 juta (15,99 persen), Malaysia US$ 102,08 juta (13,75 persen), dan Italia US$ 46,19 juta (6,22 persen), dengan kontribusi keempatnya mencapai  63,71 persen terhadap keseluruhan impor non migas.
Menurut golongan penggunaan selama Januari-Juni 2014 impor barang konsumsi sebesar US$ 82,19 juta, bahan baku/penolong US$ 586,05 juta, dan barang modal US$ 194,82 juta. Impor barang konsumsi, Â bahan baku/penolong, dan barang modal turun masing-masing 39,48 persen, 2,53 persen dan 7,03 persen.(syawal)