BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Senior analis dari LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan saat ini pelaku pasar cenderung menghindari investasi. Kondisi ekonomi yang kurang stabil beberapa waktu belakangan ini membuat para investor berhitung lebih cermat.
Sentimen pasar cenderung negatif karena faktor ekternal dan internal yang kurang bersahabat. Faktor eksternal datang dari kondisi global yang belum juga membaik. Dari dalam negeri, perdebatan politik menjadi pertimbangan tersendiri untuk para pelaku pasar.
“Fundamental negara ekonomi dipengaruhi elemen pemerintah baru, kalau sinyalnya negatif, maka investasi menjadi tak menarik,” kata dia saat dihubungi, Sabtu, 4 Oktober 2014.
Hasil pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat yang merupakan Koalisi Prabowo, dianggap dapat menjadi penghambat pemerintahan presiden terpilih, Joko Widodo, menjalankan kebijakannya. Lucky Bayu memberikan beberapa tips untuk berinvestasi dalam masa transisi politik.
Pertama, investasi sebaiknya dilakukan 10 atau 5 hari jelang pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Karena, kata dia, kondisi politik yang belum pasti, haruslah diikuti dengan semangat investasi yang pragmatis. “Kita ini negara berkembang, wajar masih ada konsolidasi di sana-sini,” kata dia.
Selanjutnya, investasikan hanya 30 persen dana yang dimiliki. Lucky mengatakan jangan terlalu percaya diri apalagi melakukan aksi berlebihan di masa transisi politik. “Karena efeknya belum tentu positif, ” kata dia. Penempatan dengan presentase 30 persen adalah manajemen yang paling hati-hati dan paling aman. “Jadi kalau ada koreksi, 70 persen dana Anda masih aman.”
Menurut Lucky, sisa dana 70 persen yang anda miliki, boleh diinvestasikan setelah 100 hari masa kerja pemerintahan baru. Karena pada fase itu, kerja pemerintahan Jokowi-JK sudah mulai terlihat. Selain itu, kata dia, masyarakat juga sudah bisa menilai apakah menteri yang ditunjuk kompeten atau tidak dalam menghadapi tantangan.(Tempo)