BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – mian Fasilitator Markplus Institute, Anang Supardi, berpendapat bahwa perekonomian Provinsi Riau tidak jauh berbeda dengan prinsip dasar perekonomian Indonesia. “Ekonomi di Riau ditopang tingkat konsumsi,” katanya, Kamis (08/10/2015).
Jika daya beli masyarakat melemah kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi Riau juga akan melambat. Dia menyebutkan hingga saat ini, tingkat konsumsi di Riau memang masih belum kuat.
Sektor lain yang bisa menopang adalah sektor ekspor. Beberapa waktu belakangan memang sektor ekspor komuditi andalan Riau bermasalah. Sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Riau pada kwartal I dan II minus sekian persen. “Karena ekspornya bermasalah,” katanya.
Menurut mantan Manager Marketing salah satu stasiun TV nasional itu, berujuk pada prinsip dasar perekonomian Riau yang bisa bergeliat karena tingkat daya beli meningkat, dia menganjurkan Pemprov Riau harus segera melakukan belanja anggaran pemerintah, untuk kembali meningkatkan perputaran transaksi di pasaran.
Jika Pemprov Riau masih lambat membelanjakan anggaran, kemungkinan besar pergerakan ekonomi di Riau masih melambat. Selain itu dunia usaha di Riau juga diminta selalu melakukan promosi untuk meningkatkan penjualan. “Tak ada pilihan lain. Konsumsi harus dinaikan. Caranya itu,” sambungnya.
Untuk sementara ini, kata Anang, penguatan rupiah terhadap mata uaang negara Paman Sam itu mendominasi penguatan uang dibanding negara Asia lainnya. Hal ini disebabkan BUMN mengurangi transaksi dollar, dan sedikit muncul sentimen positif dari turunnya harga BBM solar. ” Bicara krisis hanya dua, bahaya dan kesempatan, ini untuk pelaku usaha. Sebab, dalam situasi yang mungkin bahaya sekalipun, pasti ada peluang,” sambungnya. (Melba)