Dipangkas Langsung dari Pusat, Realisasi Pajak Riau Tak Capai Target – INFORMASI TERKAIT LAINNYA
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, Indra Putra Yana mengatakan realisasi pajak provinsi hingga tutup 2019 tidak mencapai target.
Hal ini disebabkan lantaran adanya pemangkasan langsung dari pemerintah pusat terhadap jatah penerimaan pejak untuk daerah Provinsi Riau.
“Tidak tercapainya target pajak rokok disebabkan adanya potongan langsung oleh Pemerintah Pusat untuk dukungan program Jamkes kurang dari 37,5 persen dari bagi hasil yang diterima kabupaten/kota,” katanya.
“Seperti Pajak Rokok, seharusnya yang ditransfer ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) sebesar Rp 312,88 miliar atau 81,88 persen dari perkiraan target di APBD 2019 sebesar Rp 382,06 miliar,” katanya.
Terhitung sampai 31 Desember 2019, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau mencatat realisasi pajak daerah Riau tahun 2019 sebesar Rp2,98 triliun atau 95,6% dari target Rp3,12 triliun atau 100%.
Selain pajak rokok, capaian realisasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) juga tidak capai target. Dari target Rp794,21 miliar realisasinya hanya sebesar Rp 713,22 miliar atau 89,8%.
“Tidak tercapainya target PBBKB itu karena dipengaruhi oleh konsumsi BBM di wilayah Provinsi Riau yang masih didominasi BBM subsidi premium dan solar, dengan tarif pajak lebih rendah dari BBM umum atau non subsidi,” terangnya.
Selanjutnya sektor pajak daerah yang tidak tercapai targetnya, kata Indra, Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBNKB). Yang mana capaian realisasi hanya mencapai Rp802,20 miliar atau 93,7% dari target Rp 855,43 miliar.
“BBNKB tidak capai target karena dipengaruhi oleh penjualan kendaraan bermotor di Riau tahun 2019 menurun sampai 11%,” sebut dia.
Sedangkan untuk PKB, tambah Indra, untuk realisasinya malah melampaui target. Dari target Rp1,06 triliun realisasinya mencapai Rp1,12 triliun atau 106,11%.
Sementara untuk PAP sama dengan PKB melampui target yang kita targetkan. Dari target Rp30,43 miliar, realisasinya mencapai Rp30,70 miliar atau 100,72%. (bpc3)