BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Perkembangan industri agribisnis berbasis kelapa sawit terus berkembang di Riau. Dimana, pada tahap difokuskan pada pengembangan industri hilir dengan tujuan ekspor minyak kelapa sawit.
Untuk mendukung hal itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau mengikuti kegiatan Indonesia Agriculture Investment Forum (IAIF) yang dilaksanakan oleh Kementrian Pertanian di Moscow, Rusia. Yakni dari tanggal 27 Oktober sampai dengan 2 November 2014 dan diikuti oleh beberapa provinsi tujuan investasi agribisnis terbesar di Indonesia.
Dipilihnya Moscow sebagai kota tujuan promosi karena hingga sekarang pasar terus berkembang dan pangsa pasar minyak nabati dari Indonesia baru mencapai 30 persen dari kebutuhan dalam negeri Rusia.
Saat ditemui pada Senin (03/11/2014), Kadisbun Riau, Drs H Zulher MS menyampaikan beberapak catatan yang harus dijadikan pertimbangan baik bagi pemerintah maupun swasta. Seperti besarnya pasar minyak nabati Negara Rusia yang hingga kini baru diisi oleh Indonesia sebesar 30 persen. Hingga serangan negative terhadap industri berbasiskan kelapa sawit.
“Pasar minyak nabati Negara Rusia sangat besar, hingga kini, minyak nabati khususnya turunan kelapa sawit yang diekspor ke sana baru mencapai 30 persen dari kebutuhan nasionalnya. Apalagi selama ini, Rusia mengimpor minyak kelapa sawit berasal dari beberapa negara yang juga mengimpor kelapa sawit dari Indonesia. Dan itu sangat prospek untuk kita kembangkan,†ujar Zulher.
Di sisi lain, Asosiasi Importir Minyak Nabati Negara Rusia terus menghadapi stigma negative yang dilancarkan terhadap produk-produk turunan kelapa sawit. Padahal, menurut penuturan Ketua Asosiasi Importer Minyak nabati Rusia, Catherine, pasar Rusia sangat menerima minyak kelapa sawit kita.
Untuk itu, Zulher meminta kepada pelaku usaha perkebunan di Riau untuk terus melaksanakan usaha perkebunan yang ramah lingkungan. Karena satu-satunya issue negatif yang dihadapi oleh produk minyak kelapa sawit Indonesia yaitu seputar permasalahan ramah lingkungan. (syawal)